Warga Diminta Jangan Takut Melapor, Bupati Tamba: Kalau Ada Sekolah Rusak Laporkan ke Saya

  11 Agustus 2022 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : Bupati Jembrana I Nengah Tamba bersama Dandim 1617 Jembrana Letkol Inf Teguh Dwi Raharja

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Beredarnya berita di media sosial terkait rusaknya SDN 4 Melaya membuat Bupati Jembrana I Nengah Tamba didampingi oleh Dandim 1617 Jembrana Letkol Inf Teguh Dwi Raharja bersama dinas terkait langsung turun memantau dan mengecek kerusakan sekolah yang berada di Kecamatan Melaya. Terkait hal tersebut, dirinya juga memastikan sekolah tersebut menjadi prioritas utama untuk mendapatkan perbaikan fisik di Tahun 2023. Dirinya juga mengaku mengetahui informasi ini melalui media yang tersebar di media social.

“Saya kecewa dan berpikir selama ini tidak ada lagi sekolah yang rusak parah, akan tetapi tanpa sepengetahuan saya sendiri, masih ada juga sekolah yang rusak sampai seperti ini. Bagaimana saya mengetahui selama ini tidak ada informasi terkait sekolah yang rusak ini, pengawas dan dinas semestinya melaporkan kepada saya, kedepan saya evaluasi pengawas agar lebih sinkron dengan pemkab, Saya tegaskan apapun yang terjadi disekolah tolong laporkan kepada saya,” tegas Tamba.  Kamis (11/8/2022)

Kalau tahu lebih awal, lanjut Tamba, pasti langsung ditangani tidak sampai molor menunggu tahun anggaran. Karena seperti ini tahun anggaran 2023 pasti diperbaiki. “Sekolah ini diprioritaskan terlebih dulu, setelah melihat langsung kondisi atap SDN 4 Melaya yang rusak parah sehingga tidak memungkinkan digunakan sebagai ruang belajar mengajar. Ini hal serius. Kondisinya rusak parah dan menjadi fokus kami untuk diperbaiki di tahun depan," ujar Bupati Tamba,” terangnya.

Atas kondisi yang terjadi di SD 4 Melaya dirinya berharap bisa dijadikan pelajaran. Artinya semuanya mesti responsif. Cepat menyampaiakan apa yang terjadi dilingkungan sekolahnya. Terutama kepada pengawas yang merupakan tupoksinya.

“Saya tegaskan, dari dulu saya tekankan akan tugas pengawas agar selalu memantau dan melaporkan Fasilitas serta kebersihan sekolah. Jangan takut melaporkan kepada Bupati tentang permasalahan sekolah, justru lebih tidak baik (malu) ketika Bupati tahu masalah dari media. Jangan sampai ada anggapan Pemerintah Daerah tidak menghiraukan pendidikan. Ini penting untuk generasi kita," tegasnya. 

Melihat kondisi sekolah yang tidak ideal untuk pembelajaran saat ini, bupati mengajak guru dan para orang tua murid tidak patah semangat. Menurutnya daerah tidak akan tinggal diam dan memperhatikan pendidikan. “Saya minta maaf kepada masyarakat yang anak-anaknya menempuh pendidikan di SDN 4 Melaya atas permasalahan terjadi ini merupakan prioritas kami terlebih dahulu,” jelasnya.

Dari informasi Kepala sekolah SDN 4 Melaya Siluh Putu Ekawati menjelaskan, dari sebelas ruangan kelas termasuk ruang guru, ada tujuh ruang kelas dalam satu bangunan yang rusak parah. Sehingga sisa empat kelas itu di bagi untuk ruangan belajar.

"Rusaknya ruang kelas terjadi sejak tahun 2018, secara bertahap satu persatu ruang kelas rusak hingga saat ini sudah ada 7 ruang kelas rusak parah dan tidak bisa digunakan. Pembelajaran dilakukan menggunakan sistem shift, kelas 1 sampai Kelas 3 pagi dan kelas 4 sampai Kelas 6 siang hari," ungkap Ekawati. (BB)