Turun Gunung Bangun Desa, TNI Bersama Rakyat Akan Buat Jembatan di Daerah "Terisolir" Bukit Galah Agar Anak-Anak Bisa Sekolah

  09 Juni 2021 OPINI Karangasem

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Amlapura. Tentara Nasional Indonesia atau yang biasa disingkat TNI  bersama rakyat akan kembali "turun gunung" membangun desa. Kegiatan mulia ini akan dilakukan di desa adat Bukit Galah, Banjar Sogra, Desa Sebudi, Karangasem. 

Kegiatan ini dalam bentuk Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD). Ajang ini untuk kesekian kalinya dilakukan di "bumi lahar" Karangasem yang mendapat bantuan TMMD.  

Kegiatan TMMD ke-111 yang akan melibatkan 150 personil ini akan digelar selama satu bulan penuh mulai 15 Juni sampai 14 Juli 2021. Dari 150 personil ini dimana diantaranya 100 orang personil TNI dari Kodam IX/Udayana, Kodim 1623 Karangasen dan dari satuan lainnya.  

Untuk kegiatan fisik yang akan dilakukan adalah membangun jembatan di atas Tukad Panti. Jembatan ini merupakan akses penghubung desa adat Bukit Galah dengan dusun lainya  termasuk dusun Yeh Kori, Bebandem.  .

Untuk diketahui desa adat Bukit Galah memang terisolir. Dimana batas barat desa adat dengan 38 kk krama ini dibatasi sungai. Bahkan, saat Gunung Agung erupsi lalu terjadi banjir dan menghancurkan jembatan setempat.  

Kini jembatan tersebut sudah dibangun. Bahkan kerusakan jembatan ini sempat membuat warga desa adat Bukit Galah mengungsi ke banjar Tegeh,  Desa Amerta Buana, Selat saat pengungsi terkait erupsi Gunung Agung sudah kembali ke kampung halamanya.

Kali ini, jembatan di ujung timur desa yang menjadi fokus utama. Jembatan ini begitu penting karena merupakan akses atau pintu keluar masuk ke desa tersebut. Selain itu, akses ini merupakan akses evakuasi kalau terjadi erupsi Gunung Agung.  

Selain itu juga merupakan jalur utama ekonomi serta jalan untuk anak-anak ke sekolah, apalagi di desa adat Bukit Galah sendiri tidak ada sekolah.  Untuk sekolah dasar anak-anak disana sekolah ke banjar Yeh Kori yang ada di seberang sungai. 

"Jembatan ini sangat penting," kata Dandim Karangasem Letkol inf Bima Santosa didampingi Kapenrem 163/Wirasatya Mayor Arm IB Putu Diana Sukertia di Kodim Karangasem, Rabu (9/6/2821).

Selama ini kalau musim hujan anak-anak sekolah bahkan sampai tidak sekolah karena banjir. Terkadang pulang sekolah terjadi banjir sehingga mereka harus berjibaku lewat jembatan darurat dari bambu. 

Untuk diketahui, jembatan yang akan dibangun sepanjang 15 meter dengan lebar 5 meter ini sebelumnya juga telah dilakukan pra TMMD. Kali ini, selain personil TNI dan Polri, pengerjaan juga melibatkan  masyarakat setempat, Pemkab Karangasem dan unsur lainnya. 

"Keterlibatan masyarakat sebagai wujud kebersamaan TNI dengan rakyat. Sebagai bentuk kemanunggalan TNI Rakyat," jelas Dandim Karangasem Letkol inf Bima Santosa.

Sementara itu, Bendesa Adat Bukit Galah Putu Suyasa mengakui warganya sangat antusias dengan kegiatan TNI ini. Apalagi akses jalan dan jembatan tersebut sejak lama sangat diharapkan warga. 

"Warga kami sangat senang dengan adanya TMMD ini," Tutupnya.(BB).