Terlalu! Aksi Pencurian Pasir Laut Semakin Marak, Polres Berjanji Tindak Tegas Pelaku

  05 Maret 2017 PERISTIWA Jembrana

istimewa

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Masa bodoh, cuek dan tutup mata. Itulah gambaran tindakan yang pas buat aparat yang tutup mata dan tak peduli terhadap aksi para pelaku pencurian pasir laut di pantai Pekutatan, Jembrana.
 
Pasalnya, hingga kini ternyata aksi pencurian pasir laut di wilayah tersebut masih bebas dan terang-terangan dilakukan, baik itu di siang bolong maupun di malam hari. 
 
Diduga, aksi masa bodoh aparat terhadap pelaku pengerusakan lingkungan tersebut lantaran telah menerima upah berupa upeti bulanan dari para pelaku pencurian pasirlaut tersebut. 
 
Terbukti, hingga kini aksi pencurian pasir laut tersebut terus saja terjadi bahkan semakin merajalela. Aksi yang dilakukan oknum warga lokal tersebut menurut informasi awak media Baliberkarya.com dimulai pada pukul 22.00 WITA tiap harinya dan berakhir pukul 01.00 dini hari.
 
Oleh para pelaku, pasir laut dikumpulkan terlebih dulu di pantai, kemudian diangkut dengan menggunakan grobak (cikar) yang ditarik dengan sepeda motor untuk dibawa ke tempat penimbunan sementara di depan kafe dekat pesisir pantai Pekutatan.
 
Setelah terkumpul 2 sampai 4 kubik, barulah pasir laut itu dinaikan ke truk untuk dibawa ke para pemesan. Biasanya pasir-pasir laut tersebut diangkut dengan truk pada siang hari dan malam hari.
 
"Begitu terus tiap malam, mereka santai mengumpulkan pasir laut seperti tidak takut dengan petugas," ujar salah seorang warga yang enggan namanya disebut dan mengaku sebagai pelaku pariwisata di desa tersebut, Minggu (5/3/2017).
 
Aksi para pelaku menurutnya juga menuai kecaman dari warga asing yang menginap di sejumlah hotel di kawasan pesisir tersebut. Lantaran aksi para pelaku bisa menimbulkan kerusakan lingkungan atau abrasi.
 
"Kami sangat menyayangkan pelanggaran ini dibiarkan. Padahal sudah ada awig-awig dan kesepakatan bersama tentang pasir laut. Kesannya awig-awig itu ompong," sindirnya.
 
Pelaku pariwisata di wilayah ini meminta aksi para pelaku tersebut ditindak tegas untuk menyelamatkan lingkungan dari kerusakan apalagi di wilayah Pekutatan sedang giat-giatnya mempromosikan pariwisata.
 
"Aksi pencurian pasir laut di pantai Yehembang, Mendoyo kok bisa diberantas. Semua pelakunya dipenjara. Tapi kenapa di Pekutatan tidak bisa diberantas. Ada apa ini,?” tandasnya heran.
 
Terkait hal tersebut, Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yusak A Sooai dikonfirmasi melalui telpon mengatakan, pihaknya akan menindak lanjuti aksi tersebut.
 
"Nanti kami akan tindaklanjuti dengan mengecek ke lokasi. Kalau memang kita temukan pelaku sedang melakukan aksi pasti akan kami tindak," janjinya.(BB).