Terinspirasi Presiden Soeharto, Gus Adhi Bangun Pertanian Lewat "Kelompencapir Amatra" Demi Sejuta Senyum untuk Petani

  04 November 2021 TOKOH Buleleng

Foto: Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) yang akrab disapa Gus Adhi (kiri) berbincang-bincang menyapa pemirsa di Radio Nuansa Giri FM, Buleleng.

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Buleleng. Tidak hanya sekedar wacana, selama ini Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali, Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) yang akrab disapa Gus Adhi sangat getol berkeliling kesejumlah kabupaten di Bali sebagai bukti keseriusannya membangun pertanian Bali.

Gus Adhi yang dikenal sebagai wakil rakyat yang "beneh-beneh, seken-seken, saje-saje" (benar-benar, sungguh-sungguh dan serius) bahkan tak terhitung sudah begitu banyak bantuan yang digelontorkannya untuk petani di seluruh Bali hingga berbagai program pemberdayaan dan pendampingan petani digulirkan. 

Sosok Gus Adhi membangun pertanian dari Bali tidak terlepas dari inspirasi sosok Presiden Kedua RI yakni Presiden Seoharto yang berhasil mewujudkan swasembada pangan di tanah air dengan keseriusan menggarap sektor pertanian. Salah satu pendekatan Presiden Soeharto dengan petani lewat program Kelompencapir, yang merupakan singkatan dari Kelompok Pendengar, Pembaca, dan Pemirsa, adalah kegiatan pertemuan untuk petani dan nelayan di Indonesia yang dicetuskan pada masa pemerintahan Presiden Suharto dulu. 

Kegiatan ini mengikutkan petani-petani berprestasi dari berbagai daerah. Mereka diadu kepintaran dan pengetahuannya seputar pertanian, antara lain soal cara bertanam yang baik dan pengetahuan tentang pupuk dengan model mirip cerdas cermat. Program ini ikut andil kala Indonesia mencapai swasembada pangan dan mendapatkan penghargaan dari FAO pada tahun 1984.

Nah terinspirasi Kelompencapir ala Soeharto, Gus Adhi kini menghadirkan “Kelompencapir Amatra” sebagai upaya lebih dekat dengan petani, menyerap dan mendengar langsung keluh kesah serta aspirasi petani, memberikan edukasi kepada petani dan memberdayakan serta mendampingi petani. Hal itu selain sebagai upaya membangun pertanian dalam arti luas, “Kelompencapir Amatra” juga wujud nyata perjuangan Gus Adhi untuk menghadirkan “sejuta senyum untuk petani.”

“Saya ingin menduplikasi Kelompencapir dari Presiden Soeharto yang disesuaikan dengan konteks kekinian sehingga saya hadirkan Kelompencapir Amatra,” kata Gus Adhi, Kamis (4/11/2021). 

Sebelumnya sebagai bentuk keinginan menghadirkan “Kelompencapir Amatra” juga diutarakan Gus Adhi saat dirinya hadir berbincang-bincang menyapa pemirsa dan petani pada Minggu (31/10/2021) di Radio Nuansa Giri FM, Buleleng yang merupakan salah satu radio pioner penggerak dan pendobrak pertanian di Bali dengan memberikan informasi agribisnis dan seputar kehidupan pertanian.

Saat live hadir sebagai narasumber dalam bincang-bincang di Radio Nuansa Giri, Gus Adhi berbicara banyak tentang pertanian. Wakil rakyat yang dikenal dengan spirit perjuangan “Amanah, Merakyat, Peduli” (AMP) dan “Kita Tidak Sedarah Tapi Kita Searah" ini bahkan sangat antusias bercerita tentang pandangan dan gagasannya untuk membangun pertanian Bali.

Tokoh yang dikenal sederhana ini berpandangan bahwa pertanian harus dibangun dengan serius, butuh pemahaman mendalam atas permasalahan pertanian dan kondisi petani di bawah serta yang tidak kalah penting butuh dukungan semua pihak/stakeholder. Untuk itulah melalui “Kelompencapir Amatra”, Gus Adhi mengajak semua kekuatan, elemen, stakeholder untuk bersatu membangun pertanian Bali dan memberikan perhatian lebih kepada petani yang merupakan profesi yang sangat mulia. 

"Petani adalah tumpuan kehidupan karena menyediakan pangan untuk kita makan sehari-hari. Tanpa petani kita tidak berarti apa-apa dan tanpa pertanian kita akan tiada. Maka penting sekali kita hadir memberikan perhatian dan dukungan penuh membangun pertanian dan mensejahterakan petani. Tentu cita-cita besar saya ingin melihat Indonesia kembali menjadi negara agraris yang kuat, kita bisa swasembada pangan, tidak tergantung pada impor,” ungkap Anggota Komisi II DPR RI yang sebelumnya menjabat di Komisi IV DPR RI. 

Ia menilai Kelompencapir di era Presiden Soeharto merupakan program yang bagus dan dirinya ingin melanjutkan program itu di Bali dan juga untuk mendorong pemerintah lebih serius membangun pertanian. 

“Saya ajak pemerintah, hal yang baik bukan nista kita wariskan. Kelompencapir adalah langkah yang dilakukan Presiden kedua RI, Bapak Pembangunan kita Bapak Soeharto sebagai wadah mengevaluasi kegiatan pertanian yang ada untuk meningkatkan dan menyempurnakan kemampuan dan potensi yang ada di petani. Jadi karena ini bagus dan sudah teruji di era Orde Baru maka saya berkeyakinan upaya Kelompencapir bisa membuat petani maju di era saat ini,” tegas Gus Adhi.(BB).