Tak Ada Job Dimasa Covid-19, Musisi dan Penyanyi Jembrana Rame-Rame Banting Setir

  01 Juli 2020 SOSIAL & BUDAYA Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Ayu Cinta (30), biasanya hampir tiap hari mendapat job nyanyi di hajatan pernikahan atau acara lainnya, namun saat pandemi covid 19 melanda, praktis tidak job dan terpaksa harus banting setir.

BACA JUGA : Menelisik Persiapan Pilkada Jembrana, Golkar Jembrana dan Koalisi Munculkan Kekuatan Tangguh Siap Hadang Pasukan Banteng

Penyanyi papan atas di kabupaten Jembrana, Bali yang memiliki suara khas ini kini di masa pandemi covid justru membuka kedai kopi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Maklum sebagai penyanyi dia butuh perawatan untuk menjaga penampilannya.

"Sejak ada corna, semua kegiatan berkumpul dilarang. Termasuk resepsi pernikahan juga tidak boleh rame-rame. Jadinya sama sekali tidak ada job nyanyi, ya terpaksa buka kedai kopi di rumah," ujar penyanyi asal Desa Baluk, Kecamatan Negara, Jembrana, Rabu (1/7/2020).

Dia membuka kedai yang dinamai Kedai Cinta ini di rumahnya. Namun karena buka saat pandemi covid 19, pengunjung kedainya tidak begitu banyak. Namun penghasilan dari kedai cukup untuk kebutuhan sehari-hari dan biaya sekali-kali kesalon sekedar perawatan wajah.

"Kalau dibandingkan penghasilan kedai masih lebih besar penghasilan sebagai penyanyi. Tapi mau bilang apalagi ada wabah corna kita wajib mentaati aturan pemerintah," imbuhnya.

Penyanyi aliran Pop Bali dan dangdut ini berharap agar pandemi covid 19 ini segera berlalu dan dia bisa lagi manggung menghibur masyarakat Jembrana. "Saya sudah kangen nyanyi. Sudah lama ngak nyanyi," tutupnya sambil melayani pembeli di kedainya.

Hal senada juga disampaikan Agus Iriawan (32) musisi asal Desa Melaya, Kecamatan Melaya, Jembrana, Bali. Sejak pandemi covid 19 dia tidak pernah mendapatkan job lagi. Untuk memenuhu kebutuhan hidup sehari-hari terpaksa berjulan es di depan rumah bersama istrinya.

"Sejak ada corona saya sudah tidak pernah dapat job. Sempat stres mikir kebutuhan keluarga, tapi saya coba berjualan es dan mie rebus di depan rumah. Alhamdullilah laku, jadi kebutuhan sehari-hari bisa teratasi," ujar pemain keyboard ini.

Dia juga berharap pandemi covid ini segera berlalu dan dia bisa lagi bermain musik mengiringi penyanyi-penyanyi Jembrana di setiap pementasan. "Semoga saja cepat berlalu corona ini. Kalau terus-terusan melanda matilah karir saya," imbuhnya.

BACA JUGA : Waspada Positif Covid-19 Bertambah 19 Orang, 1 Orang Pasien Meninggal Dunia

Demikian juga dengan Diana Leim (28) penyanyi sekaligus MC asal Jembrana yang tinggal di jalan raya Dalung, Denpasar, terpaksa berjualan es dan buah-buahan untuk menyambung hidup lantaran tidak lagi mendapatkan job dimasa covid 19 ini.

"Job praktis tidak ada masuk, ya terpaksa jualan es dan buah biar ada pemasukan. Saya ngk mau berharap dengan bantuan pemerintah, harus berusaha sendiri. Ngak apa dicibir orang tapi ini kan halal," tuturnya yang berjualan dipinggir jalan raya Dalung.

Lain halnya dengan Ni Putu Cindy atau yang akrab dipanggil Cindy, penyanyi muda berbakat yang merupakan binaan Yayasan Seni Jembrana yang dimotori Dewa Bracuk, mengisi kekosongan job nyanyi dengan berjualan aneka kue melalui online.

"Lumayan hasilnya berjualan kue secara online, sedikit tidaknya saya tidak meminta uang dari orang tua untuk kebutuhan saya," tutur gadis yang baru saja naik ke kelas 3 SMA ini.

Cindy yang pernah 15 besar se-Bali seleksi Lida Dangdut dan kini sedang mengukuti seleksi KDI berharap pandemi covid ini segera berlalu sehingga dia bisa lagi tampil bernyanyi di berbagai acara untuk mengembangkan bakatnya.

"Selama ini penghasilan saya sebagai penyanyi lumayan, biaya sekolah dan kebutuhan sehari-hari dari hasil nyanyi. Semoga saja corona cepat berlalu," tutupnya disertai promosi jika menginginkan dirinya nyanyi agar menghubungi Dewa Bracuk sebagai managernya.(BB)