Siswa Denpasar Diminta Liburan Sekolah di Persawahan

  03 Juni 2016 OPINI Denpasar

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Untuk mendukung kegiatan pertanian di Kota Denpasar Walikota Denpasar, IB.Rai Dharmawijaya Mantra menyerahkan bantuan secara simbolis  berupa unit power thresher  tractor, pompa air, hand sprayer, benih padi, Asuransi Usaha Tani Padi, dan pakaian adat kepada para pekaseh se-Kota Denpasar pada acara Rembug Tani dan Jambore Varietas Pertanian Organik  di Pertanian Organik Subak Biaung, Jumat (3/6/2016).

 

Di sisi lain, untuk memperkenalkan pertanian kepada masyarakat, Rai Mantra meminta agar SKPD untuk membuat kegiatan mengisi liburan sekolah di sawah-sawah seperti di Rumah Matahari yang ada di Subak Biaung.

 

Dalam kegiatan ini Walikota Rai Mantra juga melakukan panen hasil pertanian organik dan penanaman. Tidak hanya itu dalam kegiatan ini  Rai Mantra juga menyerahkan hadiah kepada pemenang lomba masak olahan beras hitam organik yang diikuti oleh kelompok tani se-Kota Denpasar.

Dalam kesempatan tersebut Walikota   Rai Mantra mengatakan, Pemkot Denpasar selalu mendukung para petani menjadi pelopor tanaman organik.  Bahkan Pemkot sudah lama memperkenalkan taman organik kepada petani. Menurutnya, mengubah kebiasaan petani agar bersedia menanam tanaman organik sangat susah.

 

“Untuk itu kita Pemkot memberikan insentif agar pertanian organik menjadi andalan yang utama bagi masyarakat Kota Denpasar,” ujarnya.

 

Rai Mantra mengatakan, semakin banyak petani menerapkan pertanian organik, maka masyarakat menjadi semakin sehat, produksi dan ekosistem pun semakin baik.  Untuk itu bagi yang berminat mengembangkan pertanian organik, pihaknya akan memberikan  insentif, bantuan-bantuan dan mendapat bimbingan kepada para petani, karena pertanian di perkotaan tidak bisa menggunakan cara  kompensional dan harus menggunakan organik.

 

‘’Untuk mendapatkan hasil yang banyak tentunya harus ada teknologinya sehingga produksinya yang biasanya mendapat 3 ton dalam 1 hektar menjadi 6 ton,’’ ujar Rai Mantra.

 

Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar, I Gede Ambara Putra didampingi Kabid Produksi Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kota Denpasar IB.Mayun Suryawangsa  mengatakan, Pemkot Denpasar selalu mendukung para petani dalam pertanian organik. Bentuk nyata dukungan yang telah dilakukan ada dua tempat yakni pertanian hortikultura dan padi. Untuk pertanian hortikultura dilakuakn di Subak Biaung dan padi di Subak Sembung. ‘’Selain memproduksi harus menyiapkan pembelinya untuk itu kami melakukan kerjasama kepada pihak ke 3 untuk membeli hasil panennya,’’ujarnya.

 

Ambara mengakui Kota Denpasar tidak memiliki lahan yang luas. Untuk  memperkenalkan pertanian pihaknya membuat pertanian edukatif. Dengan demikian masyarakat bisa melihat secara langsung cara dan hasil dari pertanian. Sehingga masyarakat bisa menerapkan dengan memanfaatkan lahan sempit yang ada di masing-masing rumah seperti menanam cabai, tomat, terong dan lain sebagainya.

 

Tidak hanya pertanian hortikultura dan padi, pihaknya juga sudah  mengembangkan beras hitam. Namun untuk hasil panen dari beras hitam pihaknya masih mencari pembelinya tapi sebelum itu pihaknya harus memperkenalkan beras hitam kepada masyarakat. Agar masyarakat bisa membedakan beras hitam dengan beras ijin. ‘’Untuk mensosialisasikan beras hitam ini kami menggelar lomba olahan beras hitam ini,’ ujarnya.

 

Ia menambahkan, pertanian organik hasilnya memang lebih sedikit dari pertanian yang menggunakan zat kimia. Tapi manfaat dari pertanian organik sangat bagus untuk kesehatan. (bb)