Semiloka "Smart City", Denpasar Hadirkan Guru Besar ITB dan Pejabat LAN

  14 Agustus 2016 PERISTIWA Denpasar

ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Keseriusan Walikota Denpasar I.B Rai Dharmawijaya Mantra dan Wakil Walikota I GN Jaya Negara dalam mewujudkan Denpasar Smart City dibuktikan dengan langkah integritas program bersama masyarakat, dan legislatif. Tentu pembahasan ini dilakukan dengan pelaksanaan Semiloka Denpasar Smart City Berbasis Kearifan Lokal dengan menghadirkan Ketua Forum Smart City Indonesia yang juga Guru besar Institut Teknologi Bandung Prof. Suhono Harso Supangkat serta melibatkan Dr. Tri Widodo Wahyu Utomo dari Lembaga Administrasi Negara yang berlangsung selama tiga hari dari tanggal 12-14 Agustus mendatang di Bali Handara Resort, Desa Pancasari, Sukasada, Buleleng. Semiloka dibuka secara resmi Walikota I.B Rai Dharmawijaya Mantra yang juga dihadiri Sekda Kota Denpasar A.AN Rai Iswara, Ketua DPRD Kota Denpasar I Gusti Ngurah Gede dan para anggota DPRD Kota Denpasar. 
 
Prof. Suhono Harso Supangkat mengatakan Walikota Denpasar dan perangkat daerah yang didukung masyarakat telah melakukan respon cepat dalam kota cerdas dengan mewujudkan sebuah sistem pelaporan masyatakat lewat Pengaduan Rakyat Online (Pro) Denpasar Plus dari permasalahan infrastruktur, lingkungan hingga permasalahan pelayanan publik yang telah dibahas bersama. "Dari program Pro Denpasar ini Bapak Walikota dapat melakukan monitoring lewat perangkat android yang melibatkan perangkat daerah hinga kadus, kaling dan kecamatan dengan evaluasi persoalan dapat dilakukan evaluasi tiap hari, tiap minggu dan tiap bulan tanpa harus melakukan pertemuan untuk pembahasan bersama," ujarnya. Masalah Smart City berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam, sumber daya manusia dan perubahan maindset. Jadi Smart City bukan masalah kota ditambah dengan teknologi namun bagaimana kota mengetahui permasalahan yang ada di dalamnya (sensing), memahami kondisi permasalahan tersebut (understanding), dan dapat mengatur (acting) berbagi sumber daya yang ada untuk digunakan secara efektif dan efisien dengan tujuan untuk memaksimalkan pelayanan kepada warganya. Sehingga semiloka ini menjadi langkah tepat Walikota Rai Mantra yang juga melibatkan DPRD Kota Denpasar sehingga secara bersama-sama dapat melakukan percepat progran mewujudkan kota cerdas. Hal ini sesuai dengan konsep Smart City Indonesia dari smart home, smart people, desa cerdas, kecamatan cerdas, kabupaten/kota cerdas dan Indonesia cerdas. "Smart city tidak hanya dalam pemanfaatan monitor besar dengan teknologi informasi yang didukung banyak cctv namun tidak bermanfaat secara baik. Contoh seperti cctv arus lalin namun masih ada kemacetan ini bukan sebagai smart city secara baik yang tidak menyelesaikan permasalahan kota secara cerdas," ujarnya. 
 
Walikota Ra Mantra mengatakan kompleksitas Denpasar dengan Indeks Pembangunan Manusia 82,24 menjadi efek pembangunan permasalahan sosial yang ikut andil menjadi pemikiran terhadap pemecahan masalah. Penyelesaian masalah kota secara holistik dengan menghilangkan ego sektoral lewat pemanfaatan teknologi untuk percepatan pelayanan kepada masyarakat. (BB)