Prihatin Hutan Gundul Banyak "Diawen" Warga, Gus Adhi Siapkan Bantuan Bibit Pohon Hijaukan Kembali Hutan Jembrana 

  04 Juli 2021 TOKOH Jembrana

Foto: Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra), Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali yang juga Ketua Depidar SOKSI Bali meninjau kondisi hutan lindung yang gundul di Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana.

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Aksi pembabatan atau pembalakan hutan lindung yang kerap di sebut "ngawen" sudah sejak lama terjadi di wilayah Kabupaten Jembrana. Pembalakan atau "ngawen" dikabupaten paling barat Pulau Bali ini bahkan selama ini "direstui" atau justru dibiarkan oleh oknum pejabat dan oknum wakil rakyat untuk meraup suara dalam hajatan politik baik Pilkada ataupun Pileg.

Salah satu contoh ketika awak media membuktikan langsung dengan melihat aksi pembalakan (ngawen) di Desa Manistutu, Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana yang kian memprihatinkan. Aksi pembalakan atau "ngawen" ini pun mendapatkan perhatian serius Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali yang juga Ketua Depidar SOKSI Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) atau yang kerap disapa Gus Adhi.

Bersama awak media, Gus Adhi ini turun langsung meninjau dan membuktikan aksi pembalakan (ngawen) di hutan lindung Desa Manistutu, Jembrana. Dalam tinjauannya, Gus Adhi didampingi tokoh masyarakat dan pemerhati lingkungan I Ketut Master yang juga perintis Pokdarwis Wirawana Pegubugan yang juga mengembangkan Manistutu Camping Ground (Mantu Cager) di dekat areal hutan lindung ini. 

Dalam tinjuannya Gus Adhi ini juga ditemani salah satu warga setempat yang merupakan mantan narapidana kasus ilegal logging yakni Suartawan. Suartawan pernah dipenjara selama setahun lebih dikarenakan menebang kayu dan kini dirinya sadar dan menebus kekeliruannya dengan menjaga hutan. 

Saat bertemu Gus Adhi, Suartawan menuturkan dirinya bersama sejumlah warga termasuk muda-mudi di pinggir hutan Manistutu, merintis sejumlah program penghijauan secara swadaya.

Peninjauan ke kawasan hutan ini dilakukan di sela-sela Gus Adhi menyerahkan bantuan aspirasi dalam Gerakan SOKSI Membangun untuk berbagai kelompok masyarakat di Jembrana di bidang pertanian dalam arti luas, perikanan dan kelautan, kehutanan dan UMKM dengan total bantuan sebesar Rp 6 miliar lebih dan terbanyak di Bali dari total bantuan yang dikucurkan sebesar total Rp 23 miliar lebih.

Begitu sampai di hutan lindung Desa Manistutu ini, Gus Adhi yang dikenal pencinta lingkungan ini sangat kaget dan terkejut serta mengaku miris bercampur prihatin dengan kondisi kawasan hutan lindung yang terlihat banyak areal gundul dibabat "diawen" warga setempat. 

Parahnya lagi, areal hutan gundul yang dibabat ini ditanami pisang oleh warga setempat sehingga tentu akibatnya berpengaruh pada serapan air di kawasan hutan lindung yang nantinya berdampak buruk bagi kawasan pertanian di Jembrana.

“Apa yang saya dengar selama ini bahwa kerusakan hutan sangat masif di Kabupaten Jembrana, hal itu ternyata benar adanya dan saat ini saya melihatnya sendiri. Di belakang saya ada pohon pisang, kebun rumput gajah, dan di atas sana gundul semua,” ucap Gus Adhi yang merasa sedih dengan kerusakan hutan ini sambil menunjukkan kondisi kerusakan kawasan hutan lindung ini.

Tokoh yang dikenal dengan slogannya Amanah, Merakyat, Peduli (AMP) ini mengingatkan kalau "ngawen" atau perambahan dan pembalakan hutan seperti ini tetap terjadi maka kehidupan masyarakat akan terancam. Tidak hanya itu, areal pertanian di Jembrana yang mempunyai kelebihan dibandingkan kabupaten/kota yang lainnya juga akan turut terancam dengan kekeringan.

“Kondisi ini harus kita sikapi dengan bijak dengan kembali melakukan penanaman pohon. Saya siapkan bantuan bibit pohon buah berbasis kehutanan untuk menghijaukan kembali hutan di Jembrana ini,” ungkap Gus Adhi yang dikenal kerap membantu bagi kelompok warga yang memang membutuhkan bantuan.

Gus Adhi yang sebelumnya bertugas di Komisi IV DPR RI yang membidangi pertanian, lingkungan hidup, kehutanan, kelautan dan perikanan dan kini bertugas di Komisi II DPRD RI ini menegaskan dirinya akan senantiasa berada di tengah-tengah masyarakat pecinta lingkungan dan memberikan dukungan penuh pada upaya pelestarian lingkungan seperti penghijauan kembali kawasan hutan di Jembrana dan seluruh Bali.

“Kami akan laksanakan penanaman pohon serta memberikan edukasi kepada masyarakat betapa pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hutan untuk keberlangsungan pertanian, untuk anak cucu, dan atmosfer kehidupan kita,” sebutnya.

Politisi Golkar asal Kerobokan, Badung ini juga mengajak stakeholder kehutanan dan pemerintah daerah bersama masyarakat agar senantiasa bergandengan tangan, gotong royong dan bersinergi menjaga kawasan hutan. 

“Hutan lestari masyarakat sejahtera,” tegas Anggota DPR RI Dua periode ini seraya meminta Ketut Master dan Suartawan selaku pecinta lingkungan agar menyiapkan lubang tanam agar kunjungan berikutnya Gus Adhi akan membawa bibit pohon untuk ditanam bersama-sama.(BB).