Petani Klungkung Sang Nyoman Dinayasa Raih Predikat Petani Berprestasi Tingkat Nasional

  11 Agustus 2016 EKONOMI Klungkung

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Klungkung. Setelah melalui  proses penilaian panjang, akhirnya Sang Nyoman Dinayasa Petani kreatif dari Desa Bungbungan Kecamatan Banjarangkan Kabupaten Klungkung berhak menyandang gelar “Petani Berprestasi Tingkat Nasional Tahun 2016”. Ia sebelumnya terpilih sebagai petani berprestasi di tingkat Provinsi Bali dan kemudian mewakili Bali di tingkat Nasional dalam  penilaian petani berprestasi. Hal ini terungkap saat Sang Nyoman Dinayasa di dampingi Kepala Kantor Ketahanan Pangan dan Penyuluhan Kabupaten Klungkung IB Gede Juanida melakukan audiensi kepada Bupati Klungkung Nyoman Suwirta di Ruang Kerja Bupati Klungkung, Kamis (11/8/2016).

 

Juanida menyampaikan penilaian petani berprestasi ini rutin dilakukan setiap tahun mulai dari tingkat Kecamatan, Kabupaten, Provinsi dan Nasional. Lebih lanjut dikatakan bahwa Sang Nyoman Dinayasa merupakan seorang petani dan juga sebagai klian subak di Subak Giri Desa Bungbungan Kecamatan Banjarangkan. Sang Nyoman Dinayasa meraih penghargaan petani berprestasi tingkat Nasional dan satu-satunya dari Bali.

 

Sementara itu Bupati Klungkung Nyoman Suwirta menyampaikan selamat atas prestasi yang sudah diraih di tingkat nasional. Bupati Suwirta berharap kemampuan, teknik maupun sistem pertanian yang sudah dimiliki agar bisa ditularkan kepada petani yang lainnya sehingga status sebagai petani teladan bisa menjadi tauladan bagi petani yang lain. Bupati Suwirta juga meminta kepada Sang Nyoman Dinayasa untuk segera menerapkan baik teknik maupun sistem pertanian yang dimiliki kepada petani-petani yang lain sehingga nantinya pemerataan di sektor pertanian bisa tercapai, baik di hulu maupun di hilir.

 

Disamping itu, Sang Nyoman Dinayasa juga diminta untuk merintis Bank kompos, dimana kotoran-kotoran ternak sapi yang selama ini belum digarap dan dimanfaatkan secara baik oleh petani agar bisa dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan. Disamping untuk menciptakan pertanian organik, bank kompos bisa mengatasi kelangkaan pupuk ditingkat petani. “Apapun kemampuan yang bapak miliki baik ilmu, teknik maupun sistem pertanian agar bisa nanti ditularkan kepada yang lain, status petani teladan agar benar-benar menjadi tauladan bagi petani yang lainnya” pinta Bupati Suwirta.(BB)