Penglukatan Bumi, Oka Gunastawa: Kekuasaan Harus Ditempuh dengan 'Jalan Ahimsa'

  02 Maret 2018 TOKOH Denpasar

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Dalam temu kader Partai Nasdem se-Bali di Lapangan Bajrasandi Renon Denpasar pada Sabtu sore (3/3/2018) terdapat dua mobil box yang masuk ke area panggung dengan membawa kotak suara sebagaimana layaknya kotak suara pemilu. 
 
 
Ketua DPW Partai Nasdem Bali Ida Bagus Oka Gunastawa mengatakan dalam kotak suara itu seluruh masyarakat bisa mengisi secara tertulis melalui surat, kartu pos dan sejenisnya, tentang apa harapan mereka terhadap Mantra-Kerta. 
 
"Dua mobil boks itu akan berjalan keliling Bali harapan rakyat terhadap Mantra-Kerta. Surya Paloh kita daulatkan sebagai tokoh yang pertama menyampaikan harapannya, menulis tangan, lalu memasukan ke dalam kotak harapan," ucap Gunastawa di Kantor DPW Partai Nasdem Bali Jl Tukad Batanghari Denpasar, Kamis (2/3/2018).
 
Gunastawa menyebut penglukatan bumi (melukat artinya meruwat sebagai wakil dari tokoh nasional dan dunia. Karena Bali ini bukan hanya milik Bali saja, tetapi milik Indonesia dan dunia. Jadi apa harapan Indonesia dan dunia terhadap Mantra-Kerta akan diisi dalam kotak Mantra-Kerta Menjemput Harapan. 
 
Menurutnya, seluruh tulisan rakyat itu akan dikumpulkan, dirangkum oleh tim ahli, dibukukan, dan diserahkan pada Mantra-Kerta pada saat debat terakhir. Rangkaian acara lain adalah penglukatan bumi (melukat artinya meruwat). 
 
 
 
Air yang digunakan berasal dari mata air yang ada di 716 desa di Bali dan dikumpulkan dalam sebuah kendi yang besar. Dari seluruh desa di Bali, air itu ditumpahkan di ibukota provinsi di Denpasar. 
 
"Kita ambil langsung dari mata air dari seluruh desa di Bali. Dan dari sini mengalirlah kesejahteran ke seluruh Bali. Ini diambil dari mata air asli yang keluar dari bumi dari 716 desa di Bali, bukan diambil dari air PAM," ungkapnya. 
 
Adapun maknanya, kata Gunastawa, adalah bahwa politik itu tidak berhenti pada merebut kekuasaan, tetapi harus dilanjutkan dengan mensejahterakan rakyat dalam berbagai bidang kehidupan. 
 
"Makanya dia berasal dari desa, dikumpulkan menjadi satu, menjadi sebuah kekuatan dan kemudian dia mengalir ke seluruh Bali dengan kekuatan yang utuh," terangnya.
 
Setelah pidato sang ideolog Surya Paloh, acara akan ditutup dengan gebyar Nasdem Mesuryak dengan Spirit Ahimsa. Mesuryak berarti bersorak-sorai sambil angkat tangan ke atas yang maknanya mendalam dalam. 
 
"Mengangkat 5 jari ke atas sebagai simbol angka 5 Partai Nasdem yang akan mengikuti Pileg tahun 2019. Mesuryak juga tanda-tanda bersorak-sorai merayakan kemenangan," jelasnya.
 
 
 
Bagi Gunastawa, kemenangan atau kekuasaan itu harus ditempuh dengan jalan Ahimsa, merebut kekuasaan tanpa kekerasan, tanpa harus menyakiti orang lain. Inilah politik yang sebenarnya. 
 
"Salah satunya yang marak adalah menebar isu murahan, menyebar berita hoax, dan sebagainya. Itu juga menyakiti orang lain," tutupnya.(BB).