Peletakan Batu Pertama Pasraman 'Satyam Eva Jayate', Pastika Ingatkan Modal SDM Bali

  20 Agustus 2018 SOSIAL & BUDAYA Denpasar

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Ancaman bencana yang ada di Bali maupun daerah di sekitarnya menjadi salah satu alasan mengapa Bali harus memperkuat sumber daya manusianya dan tak tergantung pada satu sektor saja. 
 
 
Hal ini disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat menghadiri dan melakukan Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pasraman Satyam Eva Jayate di Jalan Trengguli, Denpasar, Senin (20/8/2018).
 
Saat memberikan sambutan, Gubernur Pastika menyambut gembira atas prakarsa Forum Alumni Keluarga Mahasiswa Hindu Dharma Indonesia (FA KMHDI) untuk membangun pasraman yang dinilainya sejalan dengan apa yang menjadi cita-cita dan program prioritas Pemerintah Provinsi Bali. 
 
Pastika mengingatkan kembali bahwa Bali tidak memiliki modal sumber daya alam yang kaya seperti daerah lain. "Saya sering mengatakan kita tidak memiliki sumber daya alam yang melimpah, yang kita punya hanya manusia Bali yang terkenal gigih, jujur, pandai membawa diri," kata Pastika. 
 
 
 
Menurutnya, negara seperti Singapura dan Swiss juga tidak memiliki sumber daya alam namun bisa maju karena memiliki sumber daya manusia yang  baik.
 
Gubernur Pastika mengatakan selama ini Bali masih bertumpu pada sektor pariwisata yang sangat rentan dengan gangguan alam maupun gangguan manusia yang bisa berdampak luar biasa terhadap sektor tersebut. 
 
Itu sebabnya, Pastika mengajak untuk menyiapkan diri agar menjadi manusia yang tidak bergantung pada satu sektor saja. "Kalau semua manusia di Bali berkualitas, kita tidak perlu takut dengan apapun," tegas Pastika.
 
 
Sementara, Ketua Umum Forum Alumni KMHDI Ketut Udi Prayudi mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Bali Mangku Pastika yang memperkenankan FA KMHDI mempergunakan 13,9 are lahan milik Pemprov Bali untuk kepentingan generasi muda Hindu nusantara. 
 
 
"Harapan kami pasraman ini tidak hanya digunakan umat Hindu etnis Bali tapi juga mahasiswa Hindu asli Jawa, Dayak, Kaharingan, Toraja atau Ambon yang menuntut ilmu di Bali," pinta Udi. 
 
Menurut Udi, pasraman di lokasi tersebut akan dibangun tempat suci, lapangan bulutangkis yang bisa digunakan warga sekitar dan wantilan serbaguna berlantai tiga yang akan digunakan untuk tempat pelatihan, perpustakaan dan inkubator bisnis. 
 
Dalam acara ini, Udi juga mengundang organisasi mahasiswa lain sebagai bagian dari semangat kebhinekaan. Tampak hadir Wakil Walikota Denpasar AA Jayanegara, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Bali, Kepala Dinas PU Provinsi Bali dan tokoh alumni KMHDI.(BB).