Pasca Musibah KMP Yunicee, Bupati Tamba Usulkan Kapal Respon Cepat dan Istirahatkan Kapal Tua Tak Layak Pakai

  30 Juni 2021 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : Bupati Jembrana I Nengah Tamba

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. KMP Yunicee dibuat pada tahun 1992 dan mulai beroperasi di selat Bali mulai tahun 2011 lalu. Namun naas, kapal yang memiliki kapasitas 300 orang penumpang dan 40 unit kendaraan ini pada Selasa malam (29/6/2021) tenggelam sehingga menimbulkan duka mendalam bagi keluarga korban.

Dalam musibah ini, 18 orang keluarga korban melaporkan sanak saudaranya hilang belum berhasil ditemukan petugas. Hingga hari ini korban yang berhasil diselamatkan 39 orang. Dari 39 penumpang itu sebanyak 16 orang terdaftar dalam manifest penumpang, namun 23 orang tidak terdaftar dalam manifest penumpang.

Sementara korban selamat yang di bawa ke Pelabuhan Ketapang sebanyak 36 orang, 3 orang dibawa ke Pelabuhan Gilimanuk. Sedangkan korban yang meninggal sebanyak 7 orang diantaranya dari Kabupaten Karangasem 2 orang, Denpasar 2 orang, Loloan Jembrana 1 orang, dan Banyuwangi 2 orang. 

Saat ditemui awak media, Bupati Jembrana I Nengah Tamba menyatakan turut merasakan duka mendalam. Ia mengaku prihatin dengan kejadian yang menimbulkan korban jiwa tersebut. Kedepan, Bupati Tamba merencanakan penataan ruang Pelabuhan Gilimanuk dan hal tersebut sudah MOU dengan ASDP untuk memperbaiki bentuk Pelabuhan Gilimanuk.

"Sehingga bisa ditambahkan dengan kapal respon cepat (quick respon). Kami juga akan mengusulkan kepada pemerintah provinsi serta akan mendata kapal yang sudah berumur 20 tahun keatas sudah tidak layak dipakai," kata Bupati Tamba, Rabu (30/6/2021).

Lebih jauh Bupati Tamba mengakui penyeberangan di Pelabuhan Gilimanuk-Ketapang insentisitas tinggi dan berat serta arus lautnya sangat deras, sehingga beberapa kali terjadi kapal tenggelam di Pelabuhan Gilimanuk.

"Disini kita perlu kapal quik respon kedepannya. Saat Pelabuhan Gilimanuk berbenah, kita akan minta dan mengusulkan kapal yang tua seharusnya diistirahatkan," tegasnya.

Pantauan awak media Baliberkarya.com, hari ini RIB SAR Jembrana telah berkoordinasi dengan nelayan setempat di Kecamatan Melaya telah menemukan life jacket 3 buah beserta 1 karung runsum yang di temukan oleh pekerja Rumpon Mutiara di Perairan Melaya.(BB).