Paparkan Program Inovasi, Klungkung Masuk 10 Kabupaten Inovatif Kemendagri

  04 Desember 2018 SOSIAL & BUDAYA Klungkung

Humas Pemkab Klungkung for Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Klungkung. Program inovasi Pemkab Klungkung masuk nominasi Penghargaan Inovasi Daerah (Innovative Goverment Award/IGA) 2018 bersama sembilan Kabupaten lainnya di Indonesia. Klungkung merupakan satu-satunya Kabupaten di Bali yang lolos dalam sepuluh besar inovasi daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Program inovasi tersebut dipresentasikan Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta di hadapan Panelis (Tim Penilai) di ruang Teleconference Kemendagri, Jakarta, Selasa (4/12/2018). 
 
 
Bupati Klungkung, I Nyoman Suwirta di hadapan Panelis memaparkan sepuluh program inovasi Pemkab Klungkung yang masuk dalam Innovative Goverment Award (IGA) Tahun 2018. Diantaranya Gema Arca (Gerakan Masyarakat Gemar Membaca), Bima Juara (Beli Mahal Jual Murah), Bela Nanda (Pemberian Langsung Akta Kelahiran), Kawi Smara (Pemberian Langsung Akta Perkawinan), Predator (Pendataan Dokumen Kependudukan), Hallo BPBD 23000 (Respon Cepat Kebencanaan), TOSS/Gema Bestari (Tempat Olah Sampah Setempat), Angkutan Siswa Gratis, dan Sirenbangda.
 
Menurut Bupati, program inovasi ini berawal dari program aksi Gema Santi (Gerakan Masyarakat Santun dan Inovatif) yang dilaunching April 2016 lalu. Ada 18 program inovasi yang dibuat OPD Pemkab Klungkung untuk mempercepat semua capaian program pemerintah. Inovasi tersebut sudah memiliki payung hukum dan dana yang dikeluarkan pemerintah sebagai dukungan untuk inovasi ini juga bisa dinikmati langsung oleh masyarakat. "Semua program inovasi yang kami buat telah dinikmati dan memberi dampak yang baik terhadap masyarakat," paparnya. 
 
 
 
Di samping itu, beberapa program inovasi lainnya yang tengah dirancang juga disampaikan Bupati di hadapan Panelis. Salah satunya adalah Hidroponik masuk KK Miskin. Inovasi ini dirancang untuk mengurangi angka kemiskinan, dengan hidroponik bantuan pemerintah diharapkan akan meningkatkan pendapatan bagi kk miskin tersebut. Terkait dampak terhadap pariwisata di Klungkung, Bupati Suwirta menjelaskan bahwa salah satu program inovasi bidang pengolahan sampah, TOSS di Desa Tangkas telah menarik wisatawan mancanegara untuk berkunjung dan mengikuti aktivitas proses pengolahan sampah di sana. 
 
Di akhir paparannya, Bupati berharap inovasi ciptaan Pemkab Klungkung bisa disempurnakan, bisa di ATM (Amati, Tiru, Modifikasi) bagi daerah lainnya, sehingga bisa memberi manfaat bagi semua masyarakat.
 
"Mudah-mudahan inovasi kami di Klungkung bisa memberikan sesuatu untuk negara ini. Walaupun bukan kita yang menikmati, tapi setidaknya anak cucu kita bisa menikmatinya," pungkasnya. 
 
 
Sekretaris Jenderal Menteri Dalam Negeri, Hadi Prabowo mengatakan Kemendagri melalui Badan Penelitian dan Pengembangan menyelenggarakan penilaian pemerintah daerah inovatif. Penilaian dilakukan melalui mekanisme pengukuran indeks inovasi daerah. 
 
Di dalam ketentuan pasal 388 ayat 9 Undang Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah ditetapkan bahwa Pemerintah Pusat melakukan penilaian terhadap pengembangan inovasi daerah yang dilaksanakan oleh pemerintah daerah. 
 
Unsur penilai terdiri dari Kementerian/Lembaga, seperti Kementrian Dalam Negeri, Kementrian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Kementrian PAN-RB, Kemenkominfo, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Lembaga Administrasi Negara dan unsur akademisi. 
 
Sepuluh Kabupaten yang lolos dalam penilaian inovasi daerah Kementrian Dalam Negeri adalah Kabupaten Banyuwangi, Padang Pariaman, Gresik, Musi Rawas, Banggai, Pacitan, Klungkung, Kulon Progo, Sidoarjo dan Kabupaten Agam. (BB)