Musda Golkar Tabanan “Deadlock”

  21 Juni 2016 POLITIK Tabanan

Baliberkarya/ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Tabanan.Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Kabupaten Tabanan yang digelar di kantor DPD GolkarTabanan, Selasa (21/6/2016) akhirnya gagal menghasilkan keputusan alias deadlock. Terutama belum bisa menetapkan nama Ketua DPD Golkar Tabanan masa bhakti 2016-2021.

Terkait dengan deadlock-nya Musda, Ketua Panitia Musda, I Gusti Ngurah Alit Aryawan mengatakan pihaknya masih menunggu keputusan dari DPD Golkar Bali terkait langkah yang diambil selanjutnya.

"Kami akan berkoordinasi lagi dengan DPD I dan menunggu keputusan apa yang akan diambil," ujarnya.

Ketua DPD Golkar Tabanan demisioner yang juga menjadi calon incumbent, I Nyoman Wirya menolak untuk diwawancarai terkait deadlocknya Musda Golkar Tabanan. "Maaf belum bisa wawancara sekarang," katanya.

Begitupun pimpinan sidang yang juga Ketua Bidang Organisasi dan Daerah DPD I Golkar Bali, I Gusti Putu Wijaya. Wijaya langsung meninggalkan Musda begitu diputuskan diskors hingga waktu yang belum ditentukan.

Sebenarnya, Musda berjalan lancar mulai saat-saat awal dibuka. Musda dibuka oleh Wakil Ketua DPD Partai Golkar Bali I Gusti Putu Wijaya sekitar pukul 10.00 wita. Wakil Bupati Tabanan I Gede Komang Sanjaya hadir dalam musda yang diikuti para kader dari PK se-Tabanan, pengurus DPD Golkar Tabanan, dan DPD Golkar Bali itu.

Pada babak selanjutnya, dalam persidangan yang dipimpin Wijaya dan mendengarkan pemandangan umum atas pertanggungjawaban Ketua DPD Golkar Tabanan I Nyoman Wirya, sudah mulai muncul nama-nama yang didukung untuk dipilih sebagai Ketua DPD periode lima tahun ke depan.

Tercatat 8 pengurus kecamatan (PK) menyatakan mendukung Nyoman Wirya. Dewan Pertimbangan juga mendukung Wirya, selain dukungan dari DPD Golkar Tabanan sendiri. Sehingga Wirya total mendapat 10 dukungan. Sedangkan nama kandidat lain, I Wayan Sukaja mendapat dukungan 2 PK dan 1 suara ormas, sehingga total 3 dukungan untuk Sukaja.

Sebenarnya dukungan melalui pemandangan umum sudah menggambarkan peta kekuatan dua kandidat untuk melaju dan memenangkan pemilihan Ketua DPD Golkar Tabanan. Namun, tak seperti mengikuti peta dukungan itu, setelah semua pemegang hak suara menyampaikan pemandangan umum, pimpinan sidang IGP Wijaya akhirnya menyimpulkan, pertanggungjawaban Ketua DPD Golkar Tabanan I Nyoman Wirya, diterima dengan catatan.

Suasana mulai panas. Bahkan sampai ada pengurus PK yang harus diamankan oleh aparat.

Situasi itu menjadi dasar Wijaya untuk kemudian menyatakan sidang diskors untuk waktu yang tak tentu. Wijaya langsung meninggalkan Musda begitu diputuskan diskors. Kini, bola panas ada di DPD Golkar Provinsi Bali. (bb)