Masyarakat Sambut Baik IPU Assembly ke-144, Supadma Rudana Yakini Sidang Organisasi Parlemen Sedunia Momentum Awal Pemulihan Ekonomi Pariwisata Bali

  19 Januari 2022 EKONOMI Nasional

Foto: Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana saat menghadiri sosialisasi penyelenggaraan IPU ke-144 bersama pimpinan redaksi sejumlah media massa nasional, di Senayan, Jakarta, Rabu (19/1/2022). 

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jakarta. Masyarakat Bali menyambut baik penyelenggaraan Inter-Parliament Union (IPU) ke-144 yang rencananya akan diselenggarakan di Nusa Dua, pada 20-24 Maret 2022. Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Putu Supadma Rudana (PSR) meyakini penyelenggaraan sidang organisasi Parlemen sedunia tersebut merupakan momentum awal untuk pemulihan ekonomi pariwisata di Bali.

Supadma Rudana mengatakan IPU terus disiapkan agar event di Bali menjadi momen pembukaan pariwisata dunia untuk Bali. Pasalnya, Bali memang hampir sebagian besar seluruhnya sangat bergantung kepada sektor pariwisata.

"Saya setiap saat berkomunikasi dengan masyarakat Bali dan mereka menyampaikan bahwa kita ingin sampaikan kepada dunia bahwa Bali sudah aman dan Covid terkendali, vaksinasinya sudah lengkap dua," ucap Supadma Rudana usai menghadiri sosialisasi penyelenggaraan IPU ke-144 bersama pimpinan redaksi sejumlah media massa nasional, di Senayan, Jakarta, Rabu (19/1/2022).

Supadma Rudana yang juga Anggota DPR RI Komisi VI ini memandang momentum IPU ini adalah momentum yang baik untuk akhirnya pariwisata bisa kembali perlahan membaik di masyarakat akan mendapatkan manfaat seluas-luasnya dari peningkatan ekonomi pariwisata Bali. Apalagi Bali telah menerapkan konsep penanganan protokol kesehatan yang baik, sehingga diharapkan dapat dibuka untuk wisatawan mancanegara.

"Bahkan ada (vaksin) booster yang lainnya juga bahwa destinasi ini menerapkan juga CHSE standard, yang memang sudah tinggi untuk menerima wisatawan mancanegara," tegas politisi muda asal Peliatan Ubud Gianyar ini.

Putu Supadma Rudana (PSR) yang juga Pimpinan Museum Rudana & Rudana Fine Art Gallery Rudana menegaskan pelaku pariwisata dan masyarakat di Bali saat ini yakin bahwa Bali sangat siap untuk menerima event internasional seperti Inter-Parliament Union (IPU) ini.

"Untuk pembukaan kembali sektor kepariwisataan indonesia, parlemen terus berjuang menjadi tuan rumah event international di indonesia," tegas PSR.

Politisi Partai Demokrat ini berharap nantinya kebijakan pemerintah dapat berpihak pada pariwisata, khususnya di Bali. Hal ini penting agar kebijakan pusat dengan permintaan daerah destinasi kepariwisataan seiring sejalan. Menurut PSR, yang terpenting adalah kesempatan dan momentum yang baik kembali mempromosikan Bali, mempromosikan pariwisata Indonesia kepada masyarakat dunia.

"Momen 2022 menjadi momen yang baik, Bali sangat siap, destinasi ini siap dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. Tinggal kebijakan pemerintah pusat yang mau berpihak kepada pariwisata di Indonesia khususnya di Bali," pungkas Supadma Rudana.

Sementara, Sekretaris Jenderal DPR RI Indra Iskandar yang juga hadir dalam acara tersebut menekankan bahwa dalam kegiatan IPU Assembly ke-144 tersebut nantinya akan mengikuti apa yang menjadi kebijakan pemerintah terkait dengan penanganan pandemi.

"Tentu dari hasil konsultasi kami dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Satgas Covid Nasional maupun dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Bali. Tentu kegiatan ini mengikuti aturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah," terang Indra.

Bagi Indra, event bertemunya Parlemen dari seluruh dunia ini nantinya rencananya akan dibuat dengan konsep bubble, sehingga tamu-tamu dari mancanegara nantinya tetap dapat menikmati Bali pada kawasan tertentu baik dari sisi kearifan lokal maupun UMKM yang ada di Bali.

"Tentu kita memanfaatkan momentum ini untuk juga para tamu ini tentunya dengan konsep bubble kita akan membuat suatu event untuk menyentuh kegiatan UMKM-UMKM yang ada di Bali. Akan kita buatkan nanti satu event kontingan konsep bubble dalam konsep gelembung mereka bisa melakukan belanja-belanja di masyarakat di UMKM," demikian Indra mengakhiri.(BB).