Mahasiswa PKPA Unud Kunjungi IOT Bokashi Desa Bengkel

  22 Maret 2019 PENDIDIKAN Buleleng

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Buleleng. Sebanyak enam orang mahasiswa Praktek Kerja Profesi Apoteker ( PKPA) Universitas Udayana mengadakan kunjungan ke pabrik  Industri Obat Tradisional PT Karya Pak Oles Tokcer  di Desa Bengkel, Kabupaten Buleleng. 
 
 
“Kunjungan mahasiswa yang mengikuti praktek kerja selama sebulan,  untuk melihat dari dekat berbagai jenis tanaman bahan baku obat-obatan tradisional,” kata  Kepala Pemastian Mutu PT Karya Pak Oles Grup untuk Pabrik II,  Endah Widyowati, Apt di Desa Bengkel Buleleng, Jumat (22/3).
 
Ia mengatakan, keenam mahasiswa  yang mengikuti praktek kerja selama sebulan sejak  27 Februari dan berakhir 27 Maret itu melihat dari dekat kebun tanaman obat, produksi teh Bukit Hexon dan proses produksi Minyak Oles Bokashi. 
 
 
Hamparan  lahan seluas 8 hektar dari 11 hektar kawasan Bukit Hexson  ditata sedemikian rupa untuk mengembangkan berbagai jenis tanaman sebagai bahan baku pabrik teh, pabrik kopi, pabrik Minyak Oles Bokashi, Radio Hexon FM, Pabrik Herbal Qi dan pabrik EM4. Selain itu, mereka juga belajar proses pengembangan  tanaman obat, sayur mayur, aneka jenis bunga untuk keperluan ritual umat Hindu.
 
 
Kawasan Bukit Hexson yang telah dihubungkan dengan jalan beraspal mulus sepanjang lima kilometer dari jalan utama jalur Denpasar-Buleleng itu yang dulunya ditumbuhi semak belukar kini tertata dengan didukung panorama alam indah yang menyatu dengan lereng perbukitan sejauh mata memandang.  
 
Di sekitar Bukit Hexon terdapat  sumber air panas menjadi magnet khusus dan penuh daya pikat untuk dikunjungi pelancong dari dalam dan luar negeri, peneliti dan pencinta lingkungan hidup, termasuk para pengusaha  yang  siap untuk berinvestasi.
 
 
Kawasan Bukit Hexon yang ditata dan dikelola Direktur Utama PT Karya Pak Oles Group Gede Ngurah Wididana dengan visi dan misi merakyat dalam pahatan Membangun Desa Membangun Bangsa, memoles lahan berbukit itu menjadi sebuah kenyataan yang terpatri dalam potret pembangunan ekonomi dan industri dari desa yang bermuara pada  kesejahteraan masyarakat. Wajah kekinian di Bukit Hexon, memang sudah cukup bersolek. 
 
Bukit itupun sarat dengan muatan potensi. Dari rahim bukit itu, sudah terjajal nama berbagai produk . Di lini informasi, ada Radio Hexon 92,8 FM yang tetap mengudara dari kawasan Desa Bengkel, Busungbiu dengan fans-fans yang fanatik.Di lini produk, justru lebih banyak lagi.
 
 
Nama Bukit Hexon juga terpatri dalam 12 produk teh herbal seperti teh intaran, teh herbal temu lawak, teh herbal jahe merah, teh herbal beluntas dan daun kelor, teh herbal beras merah, teh herbal apokat, teh herbal murbei, teh herbal mahkota dewa, teh  herbal kunyit dan jeruk nipis, teh herbal sirih dan temu kunci serta teh herbal ilalang. 
 
"Semua produk teh herbal tersebut, bahan bakunya ditumbuhkembangkan di Bukit Hexon oleh warga sekitar.  Kami secara bertahap terus menanam tanaman yang berkhasiat obat termasuk untuk produk teh herbal Ramuan pak Oles,” ujar  Endah Widowati.
 
 
Keenam mahasiswa yang sedang melakukan praktek kerja itu juga sempat melihat dari dekat   aktivitas Institut Pengembangan Sumber Daya Alam (IPSA) Bali di Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng. 
 
IPSA Bali yang dirintis tahun 1990 untuk memberikan latihan keterampilan  bidang pertanian, perikanan dan peternakan secara terpadu kepada berbagai kalangan petani, peternak, nelayan dan pegawai pemerintah sebelum memasuki masa purnakarya. Hingga kini, IPSA Bali telah menamatkan 6.000 orang. (BB)