Lestarikan Kebudayaan, Disbud Kota Denpasar Gelar Seminar di 'Era Disrupsi'

  06 Juni 2018 SOSIAL & BUDAYA Denpasar

humas Denpasar

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Dalam upaya melestarikan dan memajukan kebudayaan khususnya Kota Denpasar di Era Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (Disrupsi) ini, yang mana era ini merupakan suatu situasi dimana pergerakan dunia industri dalam persaingan kerja tidak lagi linear. 
 
 
Karenanya, Pemerintah Kota Denpasar melalui Dinas Kebudayaan Kota Denpasar mengadakan seminar sehari Pelestarian Cagar Budaya dan Akselerasi Pemajuan Kebudayaan di era Disrupsi ini, Rabu (6/6) di Prime Plaza Hotel Suites Sanur. 
 
Acara ini dibuka langsung Sekda Kota Denpasar AAN Rai Iswara didampingi Kadis Kebudayaan Kota Denpasar, IGN Bagus Mataram, ditandai dengan pemukulan gong.
 
 
Walikota Denpasar dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekda Rai Iswara mengatakan, seminar sehari Pelestarian Cagar Budaya dan Akselerasi Pemajuan Kebudayaan di era Disrupsi ini memiliki arti yang sangat penting dan strategis ini.
 
 
Ini menunjukan upaya yang terus menerus dari pada stakeholders pemikir dan pelaku budaya di Kota Denpasar untuk senantiasa mencari upaya serta menemukan solusi mendasar terhadap berbagai persoalan pelestarian dan pemajuan budaya di Kota Denpasar.
 
Dimana era disrupsi ini merupakan sebuah perubahan yang sangat cepat dan fundamental, disrupsi menginisiasi lahirnya model bisnis baru dengan strategi lebih inovatif dan disruptif. Dengan cakupan perubahaan luas, mulai dari dunia bisnis, perbankan, transportasi, sosial masyarakat, hingga pendidikan dan kebudayaan. 
 
 
"Era ini akan menuntut kita untuk berubah atau punah, sebab disrupsi akan mendorong terjadinya digitalisasi sistem pendidikan dan kebudayaan engan munculnya inovasi aplikasi teknologi," ucapnya.
 
 
Lebih lanjut dikatakan, disrupsi yang berkembang saat ini mampu mendorong terjadinya digitalisasi system pendidikan dan kebudayaan. Sehingga diharapkan semua pihak mampu memanfaatkaan semua aspek disrupsi dengan benar, baik, efektif, efisien, hubungan sosial sehat serta berjejaring straategis dengan kinerja tinggi. 
 
“Dengan seminar ini diharapkan mampu menghasilkan gagasan dan tindakan yang mampu membuat percepatan dalam melestarikan dan memajukan kebudayaan di Denpasar,” pungkasnya.(BB)