Kurang Sosialisasi ke Warga, Angkringan Pokdarwis Pantai Yeh Sumbul Mandeg

  20 Juli 2022 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : Lokasi angkringan di Pantai Yeh Sumbul

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Untuk meningkatkan pemasukan Pendapatan Anggaran Desa (PAD) Desa Yehsumbul, Pemerintah Desa Yeh Sumbul melalui Pokdarwis desa membuat tempat angkringan di sepadan Pantai Banjar Yeh Sumbul, Kecamatan Mendoyo, Kabupaten Jembrana. Adapun proses pembangunan angkringan tersebut sudah berjalan, akan tetapi belum beroperasi disebabkan tidak adanya sinkronisasi antara pihak Pokdarwis dengan masyarakat, dikarenakan kurangnya sosialisasi.

Pantauan awak media dilapangan, pembangunan angkringan tersebut baru ada 3 bangunan lapak dagang, 2 diantaranya sudah dibangun dan 1 bangunan masih berupa pondasi. Pembangunan angkringan tersebut diatas lahan parkir tempat upacara Melasti, tepatnya disebelah timur tempat pemelastian. Rencana angkringan tersebut dikelola oleh Bumdes bersama Pokdarwis Desa Yeh Sumbul. Pembangunannya tersebut mandeg dikarenakan adanya penolakan dari masyarakat, karena terjadi keterlambatan sosialisasi oleh pihak Pokdarwis.

Saat dikonfirmasi awak media via telephone Perebekel Desa Yeh Sumbul I Putu Gede Diantariksa menuturkan, pihak Pokdarwis sudah mendapatkan rekomendasi dari Bupati Jembrana untuk memakai lahan parkir tempat pemelastian. “Pokdarwis sudah meminta ijin kepada bapak bupati untuk memakai tempat parkir yang ada disebelah timur tempat melasti. Tempat parkir tersebut luas, warga bisa tetap parkir disana,” terangnya. Rabu (20/7/2022)

Dikarenakan ada gejolak di masyarakat, lanjut Gede, angkringan tersebut belum beroperasi, saat dilakukan mediasi beberapa hari lalu, warga akhirnya mengerti dan setuju. “Dalam hal ini memang ada mis komunikasi antara Pokdarwis dengan masyarakat dikarenakan keterlambatan sosialisasi ke bawah. Adanya angkringan ini bertujuan untuk untuk menambah PAD desa dan mengakat pariwisata di Desa Yeh Sumbul.

Saat disinggung mengenai siapa saja yang akan berjualan di angkringan tersebut, Gede mengatakan, menurut pengakuan dari Bumdes dan Pokdarwis, yang akan berjualan disana berjumalh 4 orang diantaranya, 2 orang warga Yeh Sumbul dan 2 orang luar Desa Yeh Sumbul akan tetapi mereka semua memperkerjakan warga Desa Yeh Sumbul. Angkringan tersebut dihandle langsung oleh Bumdes dan Pokdarwis.

Dikarenakan ada gejolak kemarin, kata Gede, sebelumnya pihak Pokdarwis melaporkan ke desa hanya baru wacana. “Awalnya saya menerima secara linsan saja dari Pokdarwis, pembangunan sudah berjalan dan ijin bangunan sudah juga sudah ada, akan tetapi pihak Pokdarwis belum melakukan sosialisasi ke warga sehingga kami langsung melaksanakan rapat koordinasi dengan tokok masyarakat dan akhirnya bisa disetujui, ini hanya mis komunikasi dan kurangnya sosialisasi saja,” bebernya. (BB)