Ketua Komisi II DPRD Jembrana Tanggapi Kritikan Warga Terkait Tarif PDAM

  26 September 2022 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Jembrana I Ketut Suastika, S.Sos., MH

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Setelah viral terkait isu kenaikan tarif PDAM Kabupaten Jembrana yang dikelola oleh Perumda Air Minum Tirta Amertha Jati Jembrana, dimana tarif tersebut ada kenaikan mencapai 3 kali lipat. Hal tersebut menjadi viral di media sosila dan salah satu akun menuding DPRD Kabupaten Jembrana tidak tanggap atas kenaikan tersebut dan parahnya dikatakan sebagai wakil rakyat hanya makan gaji buta.

Hal tersebut langsung mendapatkan balasan dari Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Jembrana I Ketut Suastika, S.Sos., MH yang kerap dipanggil Cohok menanggapi kritikan dari salah satu akun di media sosial, ia menjelaskan, dirinya sebagai Ketua Komisi II DPRD Jembrana yang membidangi salah satunya PDAM menegaskan sampai saat ini tidak ada kenaikan tarif.

“Sampai saat ini tidak ada kenaikan tarif PDAM, tarif ini masih menggunakan tarif PDAM tahun 2018. Adanya kasus di Melaya itu karena ada upgrade kilometer PDAM. Dikarenakan ada kenaikan tarif PDAM sampai 3 kali lipat akan kami cari tahu. Terkait masalah pelayanan itu menjadi fokus perhatian kita, karena kita adalah pelanggan PDAM,” terangnya.

Padahal terkait kenaikan tarif PDAM tersebut sudah ditanggapi sebelumnya oleh Pelaksana tugas direktur Perumda Air Minum Tirta Amertha Jati Jembrana I Gusti Ngurah Sumber Wijaya, ia mengatakan, munculnya keluhan dari pelanggan yang terjadi beberapa bulan terakhir karena ada perbaikan sistem pencatatan digital. "Awalnya manual pencatatan water meter, menggunakan aplikasi pencatatan yang menggunakan teknologi android," jelasnya.

Menurutnya, perubahan sistem pencatatan ini berdasarkan saran dari BPKP karena antara air yang dikeluarkan dengan pendapatan tidak sesuai. Diduga penyebabnya ada kebocoran, sehingga pendapatan lebih rendah dari air yang keluar. Kebocoran ini, tidak hanya di pelanggan tetapi di jaringan utama.  "Kami siap melakukan penyesuaian tarif, kalau ada kebocoran instalasi pelanggan harus diperbaiki," tegasnya. (BB)