Kerja Sama dengan Dudika, Ngurah Ambara: Perguruan Swasta Kini Tingkatkan Citra Baru

  09 Juli 2022 PENDIDIKAN Denpasar

Foto: Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Bali, Gede Ngurah Ambara Putra, SH (Kanan pakai batik) saat melakukan diskusi Wacana Publik di TVRI Bali, Jum'at (8/7/2022).

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Pasca selesainya masa pendaftaran pada Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2022 pada 4 Juli 2022 lalu maka dipastikan bahwa dengan adanya lebihnya ketersediaan kapasitas kuota bangku sekitar hampir 20.000 tidak ada lagi siswa tercecer.

Hal tersebut dikemukakan Ketua Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Bali, Gede Ngurah Ambara Putra, SH. saat melakukan diskusi Wacana Publik di TVRI Bali, Jum'at (8/7/2022).

Menurut data pokok pendidikan (Dapodik) terdapat 87.554 bangku daya tampung SMA/SMK Negeri dan Swasta, sedangkan jumlah lulusan SMP diperkirakan sekitar 66.617 Siswa, sehingga sesungguhnya masih terjadi kelebihan daya tampung hampir 21.000 bangku.

"Kedepan, untuk lebih mengusung kesetaraan diharapkan dapat dilakukan penyeragaman waktu start secara serentak antara masa pendaftaran PPDB negeri dengan swasta. Selain terlihat kesetaraan yang 'equal' maka terjadi persaingan diantara keduanya, sehingga tidak ada lagi dikotomi antara sekolah negeri dan sekolah swasta," terang Ambara.

Dalam rangka mengusung visi Gubernur Bali, I Wayan Koster 'Nangun Saf Kerthi Loka Bali yaitu Mengembangkan sumber daya manusia yang berdaya saing tinggi yaitu berkualitas dan berintegritas: bermutu, profesional dan bermoral serta memiliki jati diri yang kokoh.

Maka tidak bisa dipungkiri proses yang dilaksanakan pada Petunjuk Teknis (Juknis) PPDB 2022 ini harus benar-benar dijalankan dengan baik, utamanya terkait penetapan jumlah rombongan belajar (rombel) dengan kapasitas maksimal 36 siswa dalam 1 kelas.

Untuk meyikapi adanya sekitar 27 sekolah-sekolah swasta yang terpaksa tutup operasionalnya sebagai dampak pandemi, maka diperlukan kebijakan arif dan bijaksana dari pemerintah untuk juga dapat memberikan atensi bantuan Bosda yang menyasar kepada siswa dan guru-guru pengajar sehingga sekolah swasta terbantu terkait pembiayaan operasionalnya.

Ngurah Ambara juga mengakui tengah berupaya mencari solusi agar meningkatkan kualitasnya dengan membidik berbagai program yang memiliki potensi untuk menaikkan citra perguruan swasta. Seperti rencana diikutsertakannya sekolah-sekolah swasta dalam Program D2 Fast Track Kemendibud RI yang digarap oleh Politeknik Negeri Bali (PNB) Jimbaran dengan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kerja (Dudika) sehingga nantinya lulusan sekolah swasta dipastikan terserap dengan menempuh masa perkuliahan dengan cepat.(BB).