ISODEL 2018

Kemendikbud Siapkan SDM Indonesia Masuki Era Revolusi Industri 4.0

  03 Desember 2018 PENDIDIKAN Badung

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Kemendikbud RI menggelar event internasional bertajuk "International Symposium" (ISODEL) 2018 di Bali. Dalam simposium ini dihadiri peserta dari berbagai negara. Dalam pertemuan ini dibahas mengenai kesiapan dunia pendidikan di era revolusi industri 4.0.
 
 
Dr Ananto Kusuma Seta, Staf Ahli Kemendikbud bidang Inovasi dan Daya Saing RI, mengatakan forum ini diharapkan menjadi bagian dari referensi untuk menjaring praktik-praktik dari manapun baik swasta maupun negara lain untuk memperkokoh pendidikan.
 
"Seperti kita ketahui, agenda Indonesia untuk 5 tahun kedepan adalah penguatan sumber daya manusia (SDM). Di situlah letak pendidikan sebagai DNA bagi pembangunan sumber daya manusia itu," ujarnya di Kuta, Senin (3/12/2018).
 
Dijabarkannya, apakah kita (red, Indonesia) sudah pada industri 4.0. ? Menurutnya, Indonesia belum masuk pada level tersebut.
 
 
 
"Belum pada industri 4.0. Karena itu bagaimana mendorong anak-anak kita bisa menjadi bagian dari solusi masa depan itu. Kita mengetahui dengan industri 4.0 robotisasi kemudian otomasi sehingga pekerjaan-pekerjaan yang selama ini dilakukan rutin sifatnya kognitif akan digantikan mesin dan robot," ujarnya.
 
Menurutnya, pendidikan kedepan harus menjamin bahwa anak lulusan kita kedepan tidak bekerja pada pekerjaan yang dilakukan oleh robot. 
 
"Anak yang lulus pendidikan kedepan tidak didesain untuk berkompetisi dengan robot, tapi anak yang kita desain kedepan harus bisa menggunakan robot untuk menciptakan pekerjaan baru. Ini yang berbeda dengan kemarin-kemarin. Itulah letaknya kita sekarang ini melakukan pertemuan Isodel 2018 dalam rangka menjaring informasi dari berbagai pihak. Ini untuk meramu pendidikan 4.0 kedepan ini," tandasnya.
 
 
Bahkan pada era 4.0 nantinya semua siswa baik SMA/SMK akan menggunakan teknologi komputerisasi dalam mengerjakan soal ujian nasional (UNBK), Tidak hanya siswa SMA/SMK, pihaknya juga mentargetkan siswa siswi SMP dan SD pun demikian.
 
"Indonesia ini kan mudah sekali menerima teknologi yang masuk namun jangan sampai teknologi itu menghancurkan anak-anak kita. Dan Indonesia kita siapkan menuju kesana, meski belum semua wilayah Indonesia tercapai internet tapi kita targetkan nanti para siswa siswi SMA/SMK ujian pakai komputer, SMP dan SD pun demikian," pungkasnya.(BB)