Kasus Rabies di Jembrana Kembali Merembet ke Ternak Sapi

  17 Juli 2023 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : Sapi milik warga Desa Banyubiru yang positif rabies

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Kasus gigitan rabies di Kabupaten Jembrana sudah sampai merembet ke hewan sapi, kejadian tersebut sudah 2 kali terjadi di Jembrana. hal tersebut sudah dibuktikan saat adanya ternak sapi milik warga Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Jembrana mengalami perubahan prilaku dan mati sehingga petugas mengambil sampel untuk dibawa ke Laboratorium BBVet Denpasar. Adapun hasilnya ternyata sapi tersebut positif rabies.

Data yang didapat dari Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana untuk tahun 2023, terdapat 52 kasus positif rabies di Kabupaten Jembrana, yang terdiri dari 50 ekor anjing dan 2 ekor sapi.

Saat dikonfirmasi Kabid Keswan dan Kesmavet Dinas Pertanian dan Pangan Jembrana, I Wayan Widarsa membernarkan bahwa hasil Laboratorium BBVet Denpasar pada ternak sapi tersebut positif rabies. “Sebelumnya memang ada laporan warga bahwa sapi miliknya mengalami perubahan perilaku dan menolak makan, sehingga mereka menghubungi tim di kecamatan untuk dilakukan pemeriksaan,” terangnya. Senin (17/7/2023).

Menurutnya, kasus tersebut terjadi Kamis (13/7/2023) yang lalu, di Desa Banyubiru. Awalnya setelah dilakukan pemeriksaan pada pagi hari tanggal 11 Juli 2023, memang terlihat perubahan perilaku sapi tersebut serta keluarnya air liur yang berlebihan. Setelah dilakukan observasi, pemilik sapi diimbau untuk tidak menjual sapi tersebut dan mengawasinya selama 14 hari.

"Karena terjadi perubahan prilaku, kami menyarankan sapi tersebut tidak dijual. Kami awalnya curiga karena saat itu sapi tersebut tiba-tiba mati. Kita ambil samplenya dan dibawa ke lab ternyata memang positif rabies. Pemilik sapi tersebut juga sudah diberi vaksin anti rabies (VAR) karena sebelumnya terkena air liur sapinya. Itu sebagai pencegahan,” jelasnya.

Widarsa juga menganjurkan pemilik sapi tersebut tidak mengkonsumsi daging sapi yang terpapar rabies. “Karena belum ada penjelasan secara ilmiah mengenai daging sapi terpapar rabies, kami tidak menganjurkan daging tersebut untuk dikonsumsi. Jika sudah dimasak, masih bisa dikonsumsi. Namun, yang berbahaya adalah saat proses pemotongan sapi, karena jika darah masuk ke tubuh manusia, ada kemungkinan penularan," ungkapnya.

Widarsa mengaku, sampai saat ini pihaknya terus melakukan penyisiran. Menurutnya jika sapi tergigit anjing yang positif rabies dalam rentan kurun waktu 14 hari, hal tersebut masih bisa diantisipasi dengan vaksin rabies. “Asalkan virus rabies belum mencapai otak,” katanya. (BB)