Hilangkan Stigma Negatif, PMI Klungkung Bagikan Sembako

  23 Mei 2020 SOSIAL & BUDAYA Klungkung

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Klungkung. Selama Pandemi Covid 19 seperti saat ini keberadaan Pekerja Migran Indonesia (PMI) selalu menjadi sorotan publik. Tidak hanya pemerintah, baik media massa mau pun masyarakat terus memantau kedatangan PMI dari luar negeri ke Bali. Tidak dipungkiri, stigma sebagai pembawa virus dari luar negeri melekat pada PMI yang baru tiba di Bali.

Untuk menghilangkan stigma negatif tersebut para pekerja kapal pesiar yang tergabung di dalam komunitas Semeton Pelaut Klungkung membagikan bantuan sosial kepada masyarakat dalam bentuk sembako.

Bantuan yang terdiri dari 100 paket ini dibagikan mulai Jumat (22/5/2020) hingga hari sabtu. Bantuan menyasar masyarakat kurang mampu dan pekerja harian yang kehilangan pekerjaannya. 

Wakil Ketua Semeton Pelaut Klungkung Putu Dharma Muliarta mengungkapkan bantuan sosial ini sebagai ungkapan terima kasih PMI kepada Pemkab Klungkung karena telah memberikan fasilitas saat tiba di Bali. 

"Terimakasih karena sudah memfasilitasi tempat karantina yang layak. Serta transportasi di saat penjemputan di bandara dan di saat pulang ke desa masing-masing," jelas pria asal Dusun Nesa, Banjarangkan, Klungkung, Sabtu (23/5/2020).

Selain itu bantuan langsung ke masyarakat ini juga untuk menghilangkan stigma negatif kepada PMI yang sering disebut sebagai pembawa virus. Pria yang sudah bekerja 11 tahun di kapal pesiar ini mengaku ada perlakuan berbeda di masyarakat saat diketahui sebagai PMI yang baru pulang dari luar negeri.

Namun dengan adanya sosialisasi dari pemerintah terkait keberadaan PMI ini, berangsur-angsur masyarakat mulai paham dan menerima dengan baik keberadaan PMI.

Putu Dharma yang telah pulang ke Bali pada 5 April 2020 lalu ini mengatakan pengalaman pahit sebagai PMI ini pun dibagikan kepada para PMI yang baru datang dan menjalani karantina. Selain itu disampaikan juga informasi terkait kebijakan Pemkab Klungkung kepada PMI yang baru datang.

"Ini salah satu upaya kami untuk mensuport para PMI yang baru datang ke Bali. Agar dapat memahami keadaan di lingkungannya dan selalu mengikuti himbauan pemerintah untuk disiplin dalam menjalankan proses karantina," imbuhnya.

Pihaknya berharap dengan kegiatan sosial ini dapat menghilangkan sekat antara PMI dan lingkungannya. Mengingat Pandemi Covid 19 ini belum juga usai dan diperlukan sikap gotong royong di masyarakat agar bisa bersama-sama melalui masalah hidup selama Covid 19.

"Kondisi seperti saat ini susah untuk membuka usaha dan mencari pekerjaan. Sementara ini belum tau harus bekerja apa," tuturnya yang sebelumnya bekerja di Royal Caribbean. (BB)