Hebat! Donorkan Darah 100 Kali, Wartawan Peroleh Pin Emas dari Gubernur Bali

  14 Agustus 2022 KESEHATAN Denpasar

Foto: Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wagub Cok Ace menyematkan pin emas donor darah sukarela 100 kali kepada Pimred Harian DenPost I Gde Suyadnyana, Minggu (14/8/2022) (foto atas), Gubernur Koster didampingi Ketua TP PKK Provinsi Bali Putri Suastini Koster usai menyematkan pin emas donor darah sukarela 100 kali, salah satunya kepada Pimred DenPost I Gde Suyadnyana (foto bawah).

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Wartawan yang juga Pimpinan Redaksi/Penanggungjawab Harian DenPost, I Gde Suyadnyana, salah satu daripada ke-15 penerima pin emas donor darah sukarela 100 kali pada Minggu (14/8/2022). Penghargaan dari Unit Donor Darah (UDD) PMI Provinsi Bali dan Pemprov Bali tersebut diserahkan Gubernur Bali Wayan Koster serangkaian perayaan HUT ke-64 Provinsi Bali di Lapangan Puputan Margarana, Renon, Denpasar. 

Penerima pin emas lainnya yakni C.H. Kartika Sariningtias (Denpasar), Hari Nurdi (Denpasar), Jafar Ali Badhawy (Denpasar), Raja Hossain (Denpasar), Drs.I Ketut Bawa, M.Si (Denpasar), R.Sukarno, S.P., (Badung), Eva Utami Dewi A. (Tabanan), Made Sukiartama (Tabanan), I Wayan Gindhi (Klungkung), Cok.Anom Surya Mataram (Klungkung). I Nyoman Edyawan, S.H., (Klungkung), I Wayan Murdhana (Klungkung), I Ketut Sarjana, S.H., (Singaraja) dan I Ketut Suena (Jembrana).

Kepala Unit Donor Darah PMI Provinsi Bali dr.Gede  Wiryana Patrajaya mengungkapkan bahwa pihaknya menghimpun para pendonor darah 100 kali di seluruh Bali untuk diberikan pin emas oleh Gubernur Koster tingkat Provinsi Bali. Sedangkan di tingkat nasional, penghargaan berupa Satya Lencana diserahkan oleh Presiden RI. ‘’Mereka yang rutin donor darah minimal 100 kali ini sudah semacam perilaku untuk bergerak secara mandiri,’’ tegasnya.

Patrajaya menambahkan bahwa saat ini warga dengan cepat memperoleh target donor darah 100 kali karena ada teknik, selain donor darah reguler (dengan kantong tertentu), ada juga teknik apheresis. Artinya petugas mengambil komponen darah tertentu seperti trombosit, sedangkan yang lain tidak diambil. Perbedaannya, jika donor darah regular, para pendonor bisa menyumbangkan darah setiap dua atau tiga bulan sekali, sedangkan donor darah apheresis bisa diambil tiap dua pekan sekali.

Patrajaya mengungkapkan bahwa pihaknya kini melakukan pendekatan dengan kaum milenial agar mau ikut menyumbangkan darah secara sukarela. Untuk itu UDD Provinsi Bali kini membentuk bidang khusus  mengurus donor (sosialisasi, edukasi, dan perekrutan), bidang kedua yakni pendekatan ke kaum milenial lewat aplikasi (medsos) sehingga menarik pengganti bagi pendonor usia lanjut. 

Tapi pengalaman mereka tetap bisa diunggah ke kelompok milenial sehingga paham akan manfaat donor darah bagi kehidupan. Patrajaya berharap agar masyarakat Bali menjadikan donor darah ini sebagai gaya hidup sehingga bisa rutin mendonorkan darah kepada sesama. Terlebih kebutuhan darah di Bali semakin meningkat seirama dengan meningkatnya kebutuhan darah oleh para pasien yang dirawat di rumah sakit.

Ketua PMI Provinsi Bali I Gusti Bagus Alit Putra  menyampaikan selamat dan terima kasih kepada ke-15 penerima pin emas ini. Dia berharap agar semuanya menjaga kesehatan sehingga usaha mayadnya lewat donor darah terus berlanjut. Alit Putra juga berharap agar para pendonor ini ikut memotivasi warga lainnya ikut mendonorkan darah secara sukarela. ‘’Donor darah sangat bermanfaat bagi kehidupan kita dan sesama,’’ tandasnya.(BB).