Hari Kelima Suasana Kampanye di Jembrana Memanas, 3 Baliho Dirusak

  02 Desember 2023 PERISTIWA Jembrana

Ket poto: Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran Bawaslu Jembrana Pande Made Ady Muliawan

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Memasuki masa kampanye di hari ke 5, suasana di Kabupaten Jembrana mulai memanas dengan adanya perusakan 3 buah baliho capres dan caleg PDI Perjuangan di pertigaan Desa Pohsanten, Kecamatan Mendoyo, Jembrana pada Sabtu (2/12/2023) dini hari. Setelah menerima laporan dari pihak PDI Perjuangan, Bawaslu kabupaten Jembrana segera melakukan penyelidikan terhadap perusakan tersebut.

Divisi Hukum dan Penindakan Pelanggaran Bawaslu Jembrana Pande Made Ady Muliawan mengatakan, hari ini Bawaslu menerima laporan dari warga masyarakat terkait dengan perusakan alat peraga kampanye sebanyak 3 buah. “Laporan itu kita terima dan tindak lanjuti, kita punya waktu 3 hari kedepan untuk menentukan kajian awal menentukan apakah ini bisa ditindaklanjuti atau tidak,” katanya. Sabtu (02/12/2023).

Menurutnya, jika tidak bisa ditindaklanjuti maka akan kita jadikan laporan tersebut sebagai informasi awal untuk selanjutnya dilakukan penelusuran untuk melakukan investigasi untuk menentukan syarat pormil dan materiilnya terkait pengrusakan APK bisa ditindaklanjuti. “Kita proses sesuai dengan perundang-undangan,” jelasnya.

Ady mengungkapkan, sejak dimulainya masa kampanye, pihaknya baru kali ini menerima laporan apalagi yang bersifat pidana. “Untuk barang bukti segera kami amankan dari lokasi kejadian agar bisa kita tindaklanjuti sesuai dengan mekanisme,” pungkasnya.

Sementara saat dikonfirmasi Sekretaris DPC PDIP Jembrana yang sampai saat ini masih menjabat sebagai Ketua DPRD Jembrana Ni Made Sri Sutharmi mengatakan pihaknya hari ini sudah melaporkan pengrusakan 3 baliho yang ada di Tugu Desa Pohsanten ke Bawaslu Jembrana.

“Tiga baliho kita yang dirusak disana pada hal banyak ada baliho dari caleg lain, cuma hanya baliho kita saja dirobek termasuk baliho capres dan cawapres, bahkan baliho saya dirobek dan dibakar. Kami sekarang sudah di Bawaslu Jembrana, kita ikuti sesuai prosedurnya dan kita tidak mau ikut arogan seperti itu,” ucapnya.

Sri mengaku untuk mengantisipasi agar kejadian tersebut tidak terulang lagi, dirinya akan menyampaikan kepada struktur, satgas, relawan dan semua tim PDI Perjuangan agar cool down (tetap tenang) untuk menjaga baliho di daerah masing-masih agar lebih diawasi.

“Kita juga tidak berharap mereka ikut terpancing tetap tenang saja karena sudah ada aparat yang menangani hal tersebut baik dari bawaslu maupun kepolisian. Kita sudah sampaikan itu kepada semua tim agar tidak terpancing, saya takutnya kita dipancing agar ikut emosi yang juga ikut melakukan hal seperti itu,” ujarnya. (BB)