Habis Tengkar Sama Pacar, Seorang Duda Asal Tuwed Ditemukan Tewas Dipenuhi Belatung

  13 Mei 2022 PERISTIWA Jembrana

Ket Poto, kondisi korban sudah meninggal dirumahnya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Diketahui habis ribut dengan pacarnya yang berasal dari Desa Goris, Singaraja, Akmaludin 43 tahun merupakan seorang duda yang tinggal sendirian dirumah ditemukan sudah meninggal dunia dirumahnya yang bertempat Banjar Munduk Bayur, Desa Tuwed, Kecamatan Melaya, Jembrana, dengan kondisi sudah mengeluarkan bau tidak sedap.

Korban berawal ditemukan oleh warga sekitar bernama Hj. Kalsum 70 tahun yang sedang melintas dirumahnya, dikarenakan mencium bau tidak sedap yang berasal dari rumah korban. Sontak dirinya langsung minta pertolongan kepada warga lainnya. Untuk bisa masuk kerumah korban, warga mencongkel jendela kamar korban, dan menemukan korban sudah meninggal dunia diatas tempat tidur dengan tubuh sudah kehitaman dan mengeluarkan bau tidak sedap.

Kapolsek Melaya Kompol I Made Katon saat dihubungi awak media via whatsapp membenarkan kejadian tersebut, atas informasi korban pihaknya langsung menuju rumah korban. Korban ditemukan sudah meningal dunia diatas tempat tidur, dengan tubuh sudah kehitaman. Korban ditemukan oleh warga sekitar, dikarenakan sudah berbau busuk. Warga langsung masuk kerumah korban dengan mencongkel jendela kamar korban.

“Kondisinya sangat mengenaskan, dari lobang hidung, telinga, punggung warna hitam, dada, kaki dan lubang anus terdapat kotoran semuanya dipenuhi belatung dan kulit sudah mengelupas. Dari penuturan kerabatnya bernama Ahmad Berri 51 tahun, korban sebelumnya sempat curhat bertengkar dengan pacarnya yang sudah mempunyai suami, akan tetapi pacarnya senang sama korban,” terangnya. Jumat (13/5/2022).

Menurut kerabatnya, lanjut Katon, setelah korban pulang dari Singaraja pada hari Minggu 8 Mei 2022 sekira pukul 10.00 wita paman korban menelpon akan tetapi tidak ada jawaban, dengan magsud mempertanyakan apakah uang transferan sudah diterima atau tidak. “Setelah itu pamannya tidak mengetahui perkembangannya. Pada hari Jumat 6 Mei 2022 korban diketahui oleh pamannya sudah meninggal dunia. Pamannya baru mengetahui korban meninggal pada hari ini ,” ujarnya.

Lebih lanjut Katon menjelaskan, menurut hasil pemeriksaan, korban diduga meninggal kurang lebih sudah 2 hari, kelihatan dari kondisinya tubuhnya yang sudah kehitaman dan kaku. Menurut penuturan kerabatnya, korban memang mengidap tekanan darah tinggi dan struk ringan. Pihak keluarga yang diwakili oleh Ahmad Berri mengiklaskan kematian korban dan memohon tidak dilakukan otopsi. (BB)