Golkar Dukung Desa Adat Dilibatkan Pasca Penataan Kawasan Besakih

  21 Agustus 2022 SOSIAL & BUDAYA Karangasem

Ket poto : Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Dr.I Nyoman Sugawa Korry, SE,MM,Ak.CA saat tirtayatra ke Pura Besakih bersama rombongan

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Karangasem. Terkait penataan kawasan Pura Agung Besakih di Karangasem, Partai Golkar mendukung agar supaya pasca-penataan Kawasan Besakih, desa adat tetap dilibatkan, bahkan menjadi skala prioritas.

Hal itu dilontarkan Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Bali Dr.I Nyoman Sugawa Korry, SE,MM,Ak.CA, Sabtu (20/8/2022), setelah memimpin rombongan tirtayatra Partai Golkar ke wilayah Karangasem.

“Penataan Kawasan Pura Besakih dilaksanakan sesuai perencanaan, dengan dukungan dana yang besar.  Hal ini terwujud berkat sinergitas yang baik antara Gubernur dengan DPRD Bali. Bahkan, banyak anggaran yang seharusnya difasilitasi DPRD Bali untuk sektor lain, diarahkan ke penataan Kawasan Pura Besakih. Kami mendukung sepenuhnya desa adat dilibatkan dalam pengelolaan, tidak hanya di Kawasan Pura Besakih, tetapi berlaku juga bagi desa adat kawasan lain di Bali,” ujar Sugawa yang juga Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali itu.

Dalam rangkaian program tirtayatra, Partai Golkar bersama kader-kader di seluruh Bali melaksanakan persembahyangan di Pura Besakih, Karangasem, tepat pada hari Purnama, Jumat 12 Agustus 2022 lalu.

Tidak hanya melaksanakan persembahyangan, Kader Golkar melaksanakan simkarama bersama tokoh-tokoh masyarakat di lingkungan pura. Sugawa Korry menyatakan mendukung aspirasi Bendesa Adat Besakih yang ia terima saat simakrama tersebut.

Dikatakan, masyarakat di Lingkungan Pura Agung Besakih mendukung dan mengapresiasi penataan di Pura Besakih dan diharapkan dapat selesai pada tahun ini. Masyarakat berharap usai selesai penataan ini untuk selanjutnya tanggung jawab pengelolaan dapat melibatkan desa adat.

“Dalam simakrama dengan Bendesa Adat Besakih, disampaikan aspirasi bahwa dengan diwujudkannya penataan kawasan Besakih, mendapat apresiasi dari bendesa dan warga. Karena pada akhirnya penataan telah dilaksanakan dan diharapkan 2022 ini selesai. Untuk hal tersebut, masyarakat berharap pengelolaan pasca-penataan tetap memprioritaskan dan melibatkan desa adat,” ujar Sugawa.

Sugawa Korry merespons aspirasi tokoh masyarakat dengan mengucap syukur penataan telah dilaksanakan dengan rencana penataan yang baik dan juga didukung anggaran yang besar. Hal ini terwujud berkat sinergitas yang baik antara eksekutif/gubernur dengan DPRD Bali. Bahkan banyak anggaran yang seharusnya difasilitasi dewan untuk pembangunan sektor lain, tetapi diarahkan untuk prioritas penataan kawasan Besakih.

”Kami mendukung sepenuhnya agar desa adat dilibatkan dalam hal pengelolaan kawasan pasca-penataan ini, bukan saja di Kawasan Besakih, tetapi juga desa adat pada kawasan-kawasan lainnya,” ucap Pria yang juga menjabat Wakil Ketua DPRD Provinsi Bali ini.

Golkar Bali sendiri memiliki program tirta yatra dilaksanakan setiap bulan Purnama. Kader Golkar mengunjungi pura-pura sad atau dang kahyangan di Bali. Pada Jumat (12/8) lalu adalah tirta yatra yang ke-10.

Tujuan persembahyangan ini untuk implementasi program-program Golkar, menurutnya bermuara kepada terwujudnya harmonisasi dan keseimbangan skala lan niskala. Sugawa berharap, program-program yang dimiliki Golkar dapat mewujudkan untuk kemajuan, kesejahteraan dan kedamaian masyarakat Bali dan Indonesia. “Yang diawali pertama di Pura Pojok Batu Buleleng. Bentuk implementasi program-program Golkar,” tukasnya. (BB)