Gempar! Diduga Komplotan Teroris, Manager PLN "Ditangkap" Brimob Polda Bali

  25 April 2018 PERISTIWA Denpasar

baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Kantor PLN (Persero) Distribusi Bali Rabu siang (25/4/2018) tiba-tiba saja gempar. Pasalnya, kelompok teroris bersenjata laras panjang berjumlah sekitar 5 orang melepas tembakan dan melempar bom asap hingga membuat panik ratusan pegawai PLN yang sedang beraktivitas.
 
 
Suasana semakin mencekam setelah kelompok teroris yang belum diketahui asal muasalnya itu berhasil menguasai gedung berlantai 3 yang terletak di Jalan Letda Tantular No. 1 Renon, Denpasar. Kawanan teroris kemudian menyandera salah satu pimpinan PLN. 
 
 
Mendapat serangan teror, petugas keamanan PLN yang berhasil lolos segera membunyikan alarm tanda peringatan bahaya dan akhirnya segera berkoordinasi dengan pihak berwajib yakni menghubungi petugas kepolisian Polda Bali. 
 
Kondisi gawat tersebut tentu saja membuat seluruh pegawai berhamburan keluar gedung kantor PLN Distribusi Bali. Dalam tuntutannya, kelompok teroris meminta agar rekannya yang ditahan segera dibebaskan. 
 
 
Usai ditelpon, tak berselang lama anggota Brimob Polda Bali bersenjata laras panjang kemudian berhasil masuk ke dalam gedung. Tak ayal, tembak menembak ala koboi antara anggota Brimob dan kelompok teroris pun tak terelakkan. 
 
 
Dalam hitungan detik gedung PLN berhasil diambil-alih petugas. Dalam penyerbuan tersebut, dua orang teroris ditembak mati, dan sisanya dilumpuhkan. Sementara baik pimpinan maupun pegawai PLN semuanya selamat.
 
 
Peristiwa di atas merupakan simulasi yang digelar PLN Distribusi Bali bekerjasama dengan Brimob Polda Bali guna mengantisipasi serta menghadapi serangan teror jika sewaktu-waktu terjadi. Namun, ada kejadian lucu yang membuat awak media tak bisa menahan gelak tawa. 
 
Pasalnya, petugas Brimob Polda Bali yang semestinya menangkap komplotan teroris tapi justru ada salah satu pejabat PLN yakni Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Bali I Gusti Ketut Putra diikat dan ditangkap lalu digiring petugas bersama komplotan teroris lainnya.
 
"Iya saya dikira salah satu teroris itu, padahal saya mau negosiasi dengan kelompok teroris itu. Diluar skenario itu," jelas Deputi Manajer Komunikasi dan Bina Lingkungan PLN Distribusi Bali I Gusti Ketut Putra sambil tertawa lebar.
 
 
 
Meski hanya bersifat simulasi seluruh pegawai dan mitra yang berada di lingkungan PLN Distribusi Bali mengikuti kegiatan ini dengan serius.
 
"Simulasi tanggap darurat semacam ini menjadi agenda rutin kami untuk melatih pegawai dalam menghadapi kondisi-kondisi darurat," pungkas Gusti Putra.(BB).