Gede Ngurah Wididana Hadiri Seminar Teknologi EM di Okinawa

  23 November 2018 PENDIDIKAN International

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Internasional. Teknologi EM dikembangkan oleh Prof.Dr. Teruo Higa dari University of The Ryukyus, Jepang, sejak 1980, telah berkembang ke lebih dari 100 negara di dunia.  Teknologi EM dikembangkan di Indonesia sejak 1990.
 
Gede Ngurah Wididana, sebagai murid dari Prof. Dr. Teruo Higa mendapatkan tugas khusus untuk mengembangkannya di Indonesia,   Pengalaman Gede Ngurah Wididana dalam bidang teknologi, manajemen dan leadership mengantarkan keberhasilan pengembangan Teknologi EM menjadi yang terbesar di Asia.
 
 
Teknologi EM dengan produknya yang dikenal dengan EM4 sebagai probiotik sangat bermanfaat untuk pertanian, peternakan dan perikanan.  Dengan EM4 petani juga diajarkan untuk membuat pupuk organik.
 
Ket foto: Penggagas Teknologi EM, Prof.Dr. Teruo Higa 
 
Gede Ngurah Wididana sebagai peneliti di Institut Pengembangan Sumber Daya Alam diundang oleh EM Research Organization (EMRO) untuk menghadiri seminar "EM in The World" pada 24 dan 25 November 2018 di Okinawa.  Hadir dalam seminar tersebut adalah Dr. J.F. Prinsloo,dan Mr. Piet Prinsloo pengembang Teknologi EM dari Afrika Selatan, Dr. Le Khac Quang dari Vietnam. Dr. G. Pinoargote dan Dr. P. Tabora dari Amerika Latin. DR. Yoshimi Tanaka diundang sebagai pembicara kesehatan alami dengan topik "sleep rituals for restful sleep.  Pada akhir sesi seminar, Dr. Teruo Higa memberikan pemaparan dan kesimpulan.
 
 
Gede Ngurah Wididana mengikuti sesi seminar dan forum pengembangan jaringan bisnis EM untuk dunia. Gede Ngurah Wididana mengatakan bahwa acara seminar yang dilakukan secara periodik ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan wawasan  dan jaringan informasi dan bisnis EM di tingkat dunia.  “Indonesia memiliki potensi yang sangat tinggi dalam mengembangkan Teknologi EM, yang bisa meningkatkan potensi ekonomi bagi masyarakat petani dan pengusaha pertanian,” jelas Gede Ngurah Wididana saat diwawancarai via telpun dari Okinawa. (BB)