Forum Kabupaten/Kota Kreatif, Wabup Patriana sebut Pandemi Tantangan Lahirkan Kreatifitas

  28 Mei 2021 TOKOH Jembrana

Keterangan foto : wabup bersama staf khusus kementerian Koperasi dan UKM RI menghadiri diskusi dan silaturahmi kabupaten/kota kreatif sebali.

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Persindonesia.com Jembrana - Wakil Bupati Jembrana IGN Patriana Krisna menghadiri pergelaran Temu Komunitas dan Diskusi Forum Kabupaten/Kota kreatif se-Bali.

Acara yang menghadirkan pelaku usaha kreatif se-Bali ini digelar di Kampus Primakara, Denpasar, Kamis malam ( 27/5/2021).

Turut hadir Staf Khusus Kementerian Koperasi dan UKM RI ( Bidang Ekonomi Kreatif) Fiki Chikara Satari,  Direktur Pemasaran Indonesia Creatif Cities Network ( ICCN), Ida Bagus Agung Gunatharwa.

Mengundang  insan kreatif sebali,  kegiatan  bertujuan untuk melihat peluang kolaborasi yang dapat dilakukan bersama dengan Indonesia Creative Cities Network (ICCN), yang telah memiliki jejaring lebih dari 210 komunitas Kota/Kabupaten di Indonesia.

Wabup Patriana yang akrab disapa Ipat menilai dalam situasi sulit  masa pandemi ini menantang setiap pihak  melahirkan berbagai kreatifitas. Dengan berbagai kemasan kreatifitas juga akan  melahirkan ekonomi baru sebutnya.

Selain itu, abad disrupsi seperti saat ini, kreatifitas dikatakan Ipat, aspek penting dan kunci membangun ekonomi. Juga menunjang upaya dalam mensejahterakan masyarakat.

“Memasuki masa disrupsi dan masa kreatifitas, sangat penting untuk  mengangkat kreatifitas itu menjadi nilai tambah yang dapat mensejahterakan masyarakat,” ujar Ipat .

Lanjut Ipat, saat ini banyak kreatifitas menjadi isu destruktif. Sehingga, akan merusak kreatifitas yang telah ada dan tidak  bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.

"Kreatifitas yang tidak diarahkan dengan baik maka akan menjadi sangat destruktif. Sebaliknya, kreatifitas yang diarahkan dengan baik maka akan menghasilkan nilai tambah kreatifitas yang dahsyat,” tuturnya.

Menurut Ipat, ide – ide kreatif sangat perlu untuk dieskplorasi sehingga dapat menghasilkan ceruk ekonomi baru . Salah satunya yang berbasis  komunitas.

"Kreatifitas bisa diaplikasikan dalam menggarap komunitas. Namun tentu, Ide ide itu perlu diwarnai  inovasi, teknologi, nilai – nilai akademis, dan nilai dari profesionalnya," ujarnya .

Dilain sisi, Fiki Chikara Satari, Staff Khusus Kementerian Koperasi & UKM Republik Indonesia (Bidang Ekonomi Kreatif) mengajak semua pelaku dan komunitas ekonomi kreatif di Bali  menyatukan gerak langkah bersinergi dan berkolaborasi dalam menggali potensi ekonomi kreatif di masing-masing daerahnya. Tujuannya tentu untuk membangkitkan perekonomian Bali.

“Satu kata kunci dengan kolaborasi kita tambah kuat dengan gotong royong akan lebih mudah menghadapi semua tantangan. Dengan bersinergi tentunya akan lebih melengkapi  dan ada ruang saling belajar. Paling penting menyempurnakan ekosistem ekonomi kreatif yang berkelanjutan jadi lebih mudah,” ujar Fiki yang sebelumnya juga merupakan pelaku UMKM di sektor ekonomi kreatif.

Senada dengan Wabup Jembrana, Ia menyebut momentum pandemi Covid-19 ini menjadi momentum yang tepat untuk melakukan introspeksi dan memetakan ulang potensi unggulan di setiap kabupaten/kota di Bali khusus dari sisi kreativitasnya. Red