Edukasi Sopir Tertib Berlalu Lintas, Dit Lantas Polda Bali Gandeng 'ADO'

  08 November 2018 SOSIAL & BUDAYA Denpasar

ist for Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Dit Lantas Polda Bali melalui Subdit Dikyasa mengapresiasi dan menggandeng ADO (Asosiasi Driver Online) guna menegakkan kepatuhan dalam berlalu lintas khususnya di Bali pada Rabu (7/11) pagi. 
 
 
Disampaikan oleh Kasubdit Dikyasa Ditlantas Polda Bali AKBP I Nyoman Sukasena kepada koran ini bahwa pihaknya mendukung penuh Asosiasi Driver Online ini untuk turut serta mengedukasi para 1500 anggotanya yang di wilayah Bali agar taat berlalu lintas.
 
"Kami mendukung asosiasi ini, mudah-mudahan bisa memberikan edukasi bagaimana mengelola transportasi yang baik. Kami sangat mengharapkan agar taat kepada aturan," ungkapnya pada Rabu (7/11).
 
Selama ini dalam melakukan penertiban yang bekerja sama dengan Dinas terkait, pihaknya mengaku tetap menindak para driver online jika terbukti melanggar, misalnya tidak mengantongi SIM dan STNK. 
 
Pihaknya berharap dengan sudah ditentukannya kuota driver online yang mencapai lebih dari 4000 ini agar dimanfaatkan ADO sebaik mungkin. Sehingga memudahkan pendataan terkait para driver online.
 
 
Apalagi jangan sampai ada kasus dimana banyak mahasiswa yang menjadi operator sementara tidak mengantongi identitas sebagai driver online dan tidak terdata. Oleh karena itu dengan menggandeng asosiasi ini, setidaknya masalah ini bisa diatasi.
 
"Harus didata, jadi punya wadah. Wadah ini nanti yang mengedukasi jika ada informasi yang masuk. Terkait aturan, tata tertib berlalu lintas. Kami dukung sebenarnya asosiasi ini," ungkapnya.
 
Sementara itu pihak ADO merespon positif akan hal ini. Disampaikan oleh Ketua ADO Bali Ahmad Qodriansyah bahwa dengan jumlah anggota lebih dari 1500 driver online di Bali ini tentu
 
"Kami tentunya fokus yang pertama adalah merubah mindset. Bahwa transportasi online ini sangat dibutuhkan oleh elemen masyarakat di Bali baik kecil, menengah hingga atas. Dan alhamdulillah kami sudah aman menaikkan penumpang di Bandara selama kendaraan memiliki izin sesuai arahan Kadishub," ungkapnya.
 
ADO sesuai fungsinya siap memberikan arahan kepada anggotanya agar taat terhadap perijinan dan lalu lintas. Pihaknya juga menyampaikan siap duduk bersama dengan pemerintah Provinsi Bali dan Desa Adat untuk membahas masalah pelarangan beroperasi di beberapa lokasi yang menolak adanya transportasi online di Bali. Dengan edukasi yang dilakukan ini tentunya meminimalkan adanya gesekan di masyarakat.
 
 
"Memang ada beberapa tempat yang masih resisten terhadap kehadiran kami diantaranya Uluwatu, Tanah Lot, Batu Bolong, ITDC dan Ubud. Namun kami yakin ketika duduk bersama pasti ada jalan keluarnya," ungkapnya.
 
Sementara itu Kadishub Infokom Provinsi Bali I Gusti Agung Ngurah Sudarsana dalam kesempatan yang sama juga menyampaikan bahwa banyak sopir yang tidak berizin melanggar aturan. Contohnya yang seperti diungkapkan banyak mahasiswa yang menyambi menjadi operator untuk sekedar cari tambahan uang rokok. Lalu diakses oleh masyarakat, sementara mereka tidak berizin. 
 
"ADO ini bagian yang ikut dalam menertibkan itu. Bila perlu anggotanya jangan kendaraan yang tidak resmi diikutkan menjadi anggota. Itu maksudnya," ungkapnya.
 
Sejauh ini secara resmi, pihaknya telah mengeluarkan izin sebanyak 4700 kendaraan yang terdiri dari puluhan koperasi dan PT. Pihaknya menyampaikan memang agak sulit memandatu dilapangan. Namun jika mereka driver yang resmi, maka plat mobil pribadi akan berubah menjadi S. Dengan adanya wadah semacam ini juga akan mempermudah dalam pendataan berapa banyak aplikasi yang diakses oleh masyarakat.(BB)