Dukung Pariwisata Berkelanjutan, PT MOL Blue Ocean Indonesia Berikan Solusi Angkutan Sampah Pantai di Bali

  01 Maret 2023 PARIWISATA Badung

Foto: Tetsushi Matsuoka, General Manager, Sales Planning Team, Corporate Marketing Division Mitsui OSK Lines (MOL) saat ditemui di sela-sela atraksi kemampuan kapal pengumpul sampah di Pantai Tanjung Benoa yang berada tepat di kawasan Conrad Hotel.

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Nusa Dua. Untuk mengatasi serbuan sampah di sejumlah pantai Pulau Bali diberikan kepercayaan kepada MOL Group. Salah satu perusahaan pengangkutan sampah terbesar di dunia ini meluncurkan kapal canggih pengumpul sampah di Tanjung Benoa, Nusa Dua pada Rabu (1/3/2023).

“Kapal ini mampu mengumpulkan beragam sampah yang mencemari lautan untuk semua kategori,” kata Tetsushi Matsuoka, General Manager, Sales Planning Team, Corporate Marketing Division Mitsui OSK Lines (MOL) saat ditemui di sela-sela atraksi kemampuan kapal pengumpul sampah di Pantai Tanjung Benoa yang berada tepat di kawasan Conrad Hotel.

Hal tersebut merupakan suatu dukungan bagi terciptanya Sustainable tourism atau pariwisata berkelanjutan yang bertujuan untuk pengembangan konsep berwisata yang dapat dapat memberikan dampak jangka panjang.

“Kami mengantisipasi inisiatif ini untuk berkontribusi terutama dalam mewujudkan pelestarian lingkungan laut dan lingkungan global,” jelas Tetsushi Matsuoka.

Demonstrasi pengumpulan sampah laut di Tanjung Benoa ini juga akan menjadi gambaran mengkomersialkan teknologi ini dan memulai studi kelayakan model bisnis untuk pengenalan kapal pengumpul sampah laut di Bali.

Bali sendiri dipilih sebagai pilot project ‘pembersihan pantai’ lantaran belakangan ini mengemuka persoalan serbuan sampah di sejumlah pantai, terutama saat terjadi angin barat. “Bali dipilih karena sangat terkenal, dan kami ingin pariwisata Bali tidak terganggu oleh sampah sehingga tercipta destinasi pariwisata yang berkelanjutan untuk generasi mendatang,” ungkap Tetsushi Matsuoka.

Terkait hal ini, PT MoL bahkan sudah melakukan pendekatan terhadap berbagai stakeholder kepariwisataan di Bali, diantaranya Bali Waste Cycle (BWC)

"Betul, sudah ada kerja samanya dengan  BWC untuk di eksekusi didarat sampah yang diambil dari laut," kata Founder BWC (Bali Waste Cycle), Putu Ivan Yunatana.

MOL Group sendiri mengidentifikasi isu-isu sosial (materialitas) untuk diprioritaskan melalui bisnisnya, dengan tujuan untuk mewujudkan masyarakat yang berkelanjutan dan memenuhi visi MOL Group. PT MOL Blue Ocean Indonesia sebagai anak perusahaan yang sepenuhnya dimiliki oleh Grup MOL memposisikan pelestarian lingkungan laut sebagai isu utama. 

Berdasarkan peningkatan ‘tata kelola’ yang merupakan dasar dari manajemen Grup MOL, grup ini menangani isu-isu ‘keselamatan dan nilai’ dan ‘lingkungan’, sementara ‘inovasi’ dan ‘manusia dan masyarakat’ saling terkait erat. 

“Kami berusaha untuk meningkatkan nilai perusahaan grup dengan mewujudkan visi grup dan berkontribusi untuk mewujudkan masyarakat yang berkelanjutan dengan bergerak maju dengan inisiatif-inisiatif ini,” tegas Nobuo Shiotsu selaku Managing Executive Officer Mitsui OSK Lines.

PT MOL Blue Ocean Indonesia sebagai anak perusahaan ini akan terus bekerja untuk mempromosikan konservasi lingkungan laut dunia dengan menggunakan jaringan grupnya. Bahkan tidak menutup kemungkinan suatu saat terjadi alih teknologi (transfer of technologi). MOL akan Bergabung dengan Proyek Restorasi/Konservasi Mangrove di Indonesia untuk mewujudkan menjadi perusahaan yang positif bagi perlindungan keanekaragaman hayati laut.(BB).