DPRD Bali Dukung Bandara Buleleng

  03 Juni 2016 PERISTIWA Nasional

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Wakil rakyat di DPRD Bali memberikan dukungan atas rencana pembangunan bandara di Buleleng ang dirancang berada di atas laut bagaikan terapung. Namun, Dewan minta Pemprov Bali terlebih dahulu menyamakan visi dengan Pemkab Buleleng dan pemerintah pusat. 
 
Wakil Ketua DPRD Bali, Nyoman Sugawa Korry, menyatakan Bandara Buleleng yang tengah dirancang ini sangat penting untuk diwujudkan. "Kami mendukung penuh pembangunan bandara di Buleleng. Ini penting diwujudkan untuk keseimbangan pembangunan pariwisata Bali Selatan dan Bali Utara," ujar politisi senior Golkar asal Desa Banyuatis, Kecamatan Banjar, Buleleng ini, Kamis (2/6/2016).
 
Menurut Sugawa Korry, harus ada pula kesamaan visi antara investor dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Kesamaan visi diatur dengan rambu-rambu aturan yang ada. Investor yang dihadirkan Pemprov Bali, kata Sugawa Korry, pastilah sudah punya kajian. Investor pastinya sudah ada gambaran dan menghitung proyek yang akan digarap. 
 
"Tidak mungkin investor jalan, kalau tidak menguntungkan dirinya," tegas Sugawa Korry yang juga Sekretaris DPD Golkar Bali dan sekaligus Ketua DPD II Golkar Buleleng.
 
Sugawa menyebutkan, kalau investor hanya mencari keuntungan dan menabrak aturan, DPRD Bali tidak setuju. "Kalau investor kejar untung semata dan labrak aturan, kan tidak mungkin. Maka harus dipadukan itu visi pemerintah pusat, Pemprov Bali, Pemkab Buleleng, dan investornya," sarannya.
 
Sementara itu, Gubernur Bali Made Mangku Pastika mengatakan rencana pembangunan bandar udara (bandara) di Kubutambahan Buleleng yang tengah digodok oleh Pemprov Bali akan dibangun dengan anggaran biaya Rp 50 triliun tanpa anngaran dari APBD maupun APBN. Bandara tersebut mengusung konsep ramah lingkungan dengan menggandeng konsultan asal Kanada Airport Kinesis Consultant (AKC). 
 
Bandara dengan dengan luas  lahan 1.400 hektar itu diharapkan tidak hanya bisa menghasilkan listrik sendiri yang berasal dari arus laut, namun juga  akan menghasilkan air bersih  melalui proses desalinasi, serta juga akan disediakannya  tempat khusus bagi para nelayan untuk tetap bisa memiliki mata pencaharian. 
 
Keberadaan bandara ini juga tidak akan menghilangkan ataupun mengganggu keberadaan sekitar 400 - 600 hektar sawah yang berada di sekitar areal bandar udara tersebut. “Areal persawahan itu jangan diganggu, biar sawah jadi atraksi Bali  yang  pulaunya kecil, alamnya harus tetap lestari, “ ungkap Gubernur Bali Made Mangku Pastika kepada awak media seusai memimpin rapat rencana pembangunan airport dan pendukungnya di Bali Utara di Ruang Praja Sabha Kantor Gubernur Bali, Kamis (26/5/2016). 
 
Pastika juga memaparkan kehadiran  bandara ini memegang peran yang amat penting. Di samping dalam upaya menyeimbangkan pertumbuhan pembangunan Bali bagian utara dan Bali bagian selatan, juga untuk menyikapi kondisi dari Bandara Ngurah Rai yang saat ini sudah sangat padat sehingga berakibat pada  lalu lintas penerbangan. 
 
Selain itu juga untuk mengakomodir permintaan dari sejumlah keinginan maskapai penerbangan asing untuk membuka jalur penerbangan langsung ke Bali. Sehingga bandara ini sangat strategis dalam upaya memberi pelayanan transportasi yang nyaman  bagi wisatawan  terlebih prospek pariwisata di  Bali Utara kedepannya sangat menjanjikan . 
 
Dalam kesempatan tersebut Pastika meminta agar nantinya jika bandara tersebut sudah mulai beroperasi agar menempatkan para tenaga kerja lokal untuk dipekerjakan. Untuk itu Pastika meminta agar pihak AKC juga memberikan spesifikasi kecakapan tenaga kerja yang nantinya dibutuhkan sehingga Pemprov bisa mempersiapkan para tenaga kerja sesuai kebutuhannya. 
 
“Beri kualifikasi tenaga kerja yang diperlukan, nanti kita akan persiapkan tenaga kerjanya,“  imbuhnya. Ia juga menegaskan bahwa pendanaan  pembangunan yang mencapai 50 T tidak akan bersumber dari APBD maupun dari dana APBN melainkan akan berasal dari dana investor masih dalam proses penjajakan. 
 
Dalam kesempatan tersebut, orang nomor satu di Bali ini juga menyayangkan belum turunnya rekomendasi tentang lokasi dari Bupati Buleleng padahal dirinya sudah mengeluarkan rekomendasi lokasi pembangunan bandara tersebut pada bulan April yang lalu. 
 
“Mari kita kerja keras bersama sama, dukungan pemerintah pusat sudah ada , kita akselerasi pekerjaan kita sehingga  rencana pembangunan bandara ini berjalan sesua perencanaan,“ tegasnya.(BB)