Dinilai Terlantarkan Pasien, Direktur RSU Negara Angkat Bicara

  23 Juli 2022 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : Direktur RSU Negara dr. Ni Putu Eka Indrawati

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Berawal terjadi kecelakaan di jalur Jurusan Denpasar-Gilimanuk, Desa Banyubiru Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana sekira pukul 17.30 wita, pengendara sepeda motor Yamaha N Max yang diketahui berinisial PD 16 tahun asal Desa Yehembang yang membonceng PM 16 tahun asal Desa Mendoyo, menabrak pengendara motor Honda Beat bernama Putu Sutami 44 tahun asal Desa Banyubiru yang sedang memotong jalan.

Akibat kejadian tersebut akibatnya pengendara motor Honda Beat opname di RSU Negara, sedangkan penumpang Yamaha N Max juga opname di rumah sakit, untuk pengendara motor N Max dikarenakan lukanya ringan diperbolehkan pulang. Ironisnya pengendara dan penumpang motor Yamaha N max masih dibawah umur untuk mengemudi dengan umur 16 tahun belum memiliki Surat Ijin Mengemudi (SIM).

Beruntung salah stau warga yang lewat menggunakan mobil warna putih mengajak korban langsung ke RSU Negara sekira pukul 17.52 wita keempat korban kecelakaan tersebut, langsung ditangani oleh tim medis IRD RSU Negara, akan tetapi pengendara motor N Max tidak mau diobati dan duduk diluar IRD RSU Negara untuk menunggu orang tuanya datang, akan tetapi orang tua pengendara N Max yang menagaku seorang wartawan tersebut tidak terima dan mengamuk di ruang perawatan IRD.  

Menurut informasi dari keluarga pengunjung IRD RSU Negara yang saat itu sedang berada diruangan yang Namanya tidak mau disebutkan, bapaknya mengamuk diruangan dan menyebutkan dirinya wartawan sambal memvideokan para dokter dan pasien lainnya. “Bapak tersebut berteriak keras- keras tidak terima dengan perawatan di rumah sakit lantaran anaknya katanya ditelantarkan, akan tetapi anaknya sudah ditangani oleh dokter,” terangnya.

Sebuah video yang tersebar di whatsapp dan juga diposting di status whatsapp, dalam video tersebut dibawahnya berisi capture dengan kata-kata tidak pantas mengkritik pelayanan rumah sakit dan dirinya juga siap dilaporkan kemana saja

Tidak hanya itu dalam cuplikan video tersebut dirinya mengatakan, “Kalau seperti ini jangan begitu caranya dokter, anak saya menunggu perawatan diluar sampai setengah jam anak saya menunggu perawatan anda, kok bisa diluar itu lo. Kalau tidak terima tolong laporkan ini, dengan pihak kepolisian atau mungkin Direktur Rumah Sakit” katanya dalam cuplikan video.

Tidak hanya video dan status di whatsapp, beredar juga berita di media social facebook dari media online berjudul Dinilai Telantarkan Pasien, Pelayanan RSUD Jembrana Dikomplin, akibatnya banyak masyarakat mencemaohkan RSUD Negara. Setelah di telusuri ternyata berita tersebut sudah dihapus dari media onlen tersebut.

Saat dikonfirmasi awak media Direktur RSU Negara dr. Ni Putu Eka Indrawati membantah apa yang beredar di media sosial tersebut yang mengatakan rumah sakit melalaikan pasien itu tidak benar, dirinya sudah mengecek dari CCTV rumah sakit beserta meminta penjelasan dari dokter jaga sampai ke petugas keamanan (Satpam) dan juga meminta keterangan dari penunggu pasien yang lain. Jadi tidak ada pasien yang ditelantarkan.

“Kejadian berawal sekira pukul 17.52 wita datang mobil putih yang membawa koban kecelakaan. Sekitar pukul 17.53 wita korban dijemput di depan, sekitar pukul 17.58 wita kedua korban sudah ditangani tim medis didalam, akan tetapi pasien ketiga diarahkan masuk ke IGD oleh satpam rumah sakit akan tetapi dirinya menolak diobati karena masih menunggu orang tuannya yang belum datang. Pukul 17.58 wita akhirnya pasien mau diantar masuk bersamaan dengan datangnya ibu pasien,” bebernya. Sabtu (23/7/2022).

Menurtnya, yang dikatakan oleh orang tua pasien saat mengamuk di dalam ruangan perawatan bahwa dibilang pihak rumah sakit menelantarkan pasien itu tidak benar, karena anaknya saat itu tidak mau diajak kedalam untuk berobat oleh satpam. “Pasien tersebut tidak mau diajak ke ruang perawatan IRD oleh Satpam yang bertugas, ia mengaku sedang menunggu orang tuanya, terakhir pasien agak dipaksa sedikit oleh satpam untuk diobati pas saat itu ibunya datang baru mau diobati, itu semua ada jamnya saat saya memeriksa CCTV IRD,” ujarnya.

Eka melanjutkan, saat orang tuannya ngamuk-ngamuk di ruang perawatan pasien sudah mendapatkan pemeriksaan, orang tuannya datang dan merekam video di isi ngamuk-ngamuk. “Saat saya menanyai pasien lainnya yang ada di ruangan tersebut mereka semua bilang pasiennya sudah mendapatkan perawatan oleh dokter. Terkait kejadian tersebut intinya ada niat baik dari yang membuat video tersebut untuk mengklarifikasi berita dan video tersebut,” pungkasnya.

Sementara itu, Kasat Lantas AKP Aan Saputra membenarkan kejadian kecelakaan tersebut, dirinya menuturkan, saat ini pengendara motor Honda Beat dan penumpang motor Yamaha N Max masih diopname di RSU Negara, sedangkan pengendara motor Yamaha N Max sudah diperbolehkan pulang. “Terkait pengendara motor N Max yang belum memiliki SIM dikarekanan masih dibawah umur, kami akan melakukan koordinasi terlebih dahulu ke Dinas Perlindungan Anak Kabupaten Jembrana,” tutupnya. (BB)