Dewa Ratu! Harga Lombok Besar Meningkat Tajam Menjelang Idul Fitri

  26 April 2022 PERISTIWA Jembrana

Ket Poto: Salah satu pedagang di Pasar Umum Negara

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com – Jembrana. Menjelang seminggu hari Raya Idul Fitri, kenaikan bahan pokok terutama bumbu-bumbu beberapa mengalami kenaikan yang sangat signifikan di Pasar Umum Negara, diantaranya yang paling keras meningkat yaitu lombok besar.

Sementara bawang merah juga harganya melonjak tajam diikuti dengan tomat peningkatanya tidak tanggung-tanggung. Sementara lombok kecil harganya masih relatif normal. bahan pokok bumbu lainnya yang mengalami penurunan hanya bawang pitih saja.

Salah satu pedagang di Pasar Umum Negara bernama Ni Wayan Mulyada menuturkan, kenaikan menjelang Hari Raya Lebaran ini ada beberapa bahan pokok yang naik, mulai dari kemarin hari Senin 25 Agustus 2022 bawang merah mengalami kenaikan menjadi 25 ribu per kilo, sebelumnya seharga 20 perkilo,

Selain bawang merah, lanjut Mulyada, kenaikan juga terjadi pada lombok besar seharga 40 ribu perkilo yang sebelumnya harganya 25 ribu perkilonya, untuk lombok kecil tidak terjadi kenaikan atau pun penurunan.

“Sedangkan penurunan bahan pokok bumbu terjadi pada bawang putih dengan sebelumnya seharga poko 23 ribu perkilo dan sekarang menjadi 18 sampai 16 ribu perkilo. Sementara kacang-kacangan masih tetap harganya 29 ribu rupiah perkolonya,” terangnya. Selasa (26/4/2022).

Sementara warga bernama Yeyen yang sedang berbelanja di Pasar Umum Negara merasa prihatin dengan kenaikan harga lombok besar dan bawang merah yang begitu tinggi. “Bukannya bawang merah dan lombok besar saja yang naik, bahkan tomat juga harganya melambung tinggi, sebelumya dari harga 6 ribu rupiah dari kemarin naiknya menjadi 10 ribu rupiah,” terangnya.

Kejadian ini, lanjut Yeyen, sudah biasa menjelang hari raya, akan tetapi dimusim pandemi ini kenaikan sangat dirasakan. “Sekarang ekonomi sulit mas, kenaikan sekecil pun sangat dirasakan, apalagi kenaikan seperti sekarang melambung tinggi harganya,” lirihnya. (BB)