Bupati Tamba Tertarik, Pengelolaan Sampah di Singapura Disulap Jadi TPA Hijau

  08 Februari 2023 KESEHATAN Jembrana

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Singapura. Singapura salah satu Negara didunia yang tergolong berhasil mengelola sampah warganya. Bahkan sampah di Singapura justru mampu dimanfaatkan secara produktif sebagai bahan membangun pulau buatan. Sampah yang tadinya identik dengan bau busuk, jorok dan kumuh kini justru mampu disulap menjadi TPA hijau sebagai habitat berbagai jenis burung sekaligus menjadi atraksi ekowisata.

Adalah TPA Semakau (Semakau Landfill), berlokasi sekitar delapan kilometer di bagian selatan Singapura. Di area seluas 335 hektar ini menghubungkan Pulau Semakau dan Pulau Sekang beroperasi secara ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Saat menerima kunjungan kerja Bupati jembrana dan jajaran ,rabu ( 8/2), Desmond Lee selaku General Manager Landfill Management & Operations Department menjelaskan TPA Semakau dibangun sejak tahun 1999. Pembangunan berlangsung dalam dua tahap dan selesai pada 2015.

Secara teknis detailnya, Semakau Landfill dibangun dari abu sisa pembakaran sampah kemudian ditutup dengan lapisan tanah. Sampah yang dibakar adalah jenis sampah yang tidak dapat diolah sehinga volume sampah berkurang hingga tersisa abu dari pembakaran. Volumenya mencapai 1461 ton perhari.

Pemanfaatan sampah menjadi sistem yang produktif itu, juga mengundang ketertarikan dari Bupati Jembrana I Nengah Tamba. Menurutnya, Singapura berhasil menyelesaikan persoalan sampahnya bahkan diolah menjadi bermanfaat ditengah ketidakberdayaan beberapa daerah termasuk di Indonesia menangani persoalan sampah.

“Ini luar biasa bagaimana Singapura mengolah sampah yang tidak dapat didaur ulang lalu dibakar, kemudian abu dan beberapa limbah padat dikirim ke pulau buatan. Jadi pulau ini juga berfungsi sebagai cagar alam tempat hidup burung dan satwa lainnya. Hijau sekali, “ ujar Bupati Tamba.

Konsep kata tamba ini tidak mungkin bisa diterapkan di Jembrana. Mengingat soal sampah saat ini sudah mendesak ditengah kapasitas TPA Peh yang sudah over kapasitas. Ditambahkannya lagi, Jembrana juga memiliki beberapa perairan, sehingga cagar alam buatan berbahan sampah itu menjadi daya dukung pariwisata Jembrana di kemudian hari.

“Semakau TPA di Singapura ini salah satu solusinya dan kami masih mencari beberapa alternatif lain, sehingga kami bisa memutuskan mana yang terbaik untuk Jembrana, dalam penanganan sampah,” tandas Bupati Jembrana. (Rls/BB)