Buka Bimtek, Bupati Ajak Perbekel Se-Jembrana Redam Gejolak Dimasyarakat

  02 Desember 2021 PERISTIWA Jembrana

Ket Poto, Bupati Jembrana I Nengah Tamba buka imtek dengan Perebekel se Kabupaten Jembrana di Badung Bali

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Bupati Jembrana, I Nengah Tamba Membuka Kegiatan Bimbingan Teknis bagi Para Perbekel Se-Kabupaten Jembrana bertempat di Badung Bali, Rabu (1/12) malam.

Hadir dalam Bintek tersebut Rektor Universitas Ngurah Rai Denpasar, Dr. Ni Putu Tirka Widanti, S.S., MBA.,M.M., M.Hum.,Kepala  Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ngurah Rai Denpasar, Yudistira Adnyana, S.E., M.Si., Kadis PMD, Para Camat dan Prebekel se Kabupaten Jembrana.  Bintek bertujuan meningkatkan kemampuan Prebekel dalam penyelenggaraan pemerintahan di Desa. Adapun  Tema diangkat. “Perencanaan Pembangunan Desa Berkelanjutan”.

Kepala  Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Ngurah Rai Denpasar, Yudistira Adnyana, S.E., M.Si.menyampaikan bahwa kegiatan Bimtek ini berlangsung selama 4 hari (1 s.d. 4 Desember), dengan acara pembukaan, pemberian 3 materi, orientasi lapangan pedesaan di klungkung. ” Salah satu tujuan Bintek ini adalah bagaimana desa memiliki data yang akurat dan satu data untuk tujuan perencanaan pembangunan desa yang berkelanjutan, ungkap Yudistira.

Sementara  Rektor UNR Ni Putu Tirka Widanti dalam sambutannya menyampaikan bimtek ini terselenggara secara tatap muka dengan protokol kesehatan yang sangat ketat. Beliau juga mengapresiasi Bapak Bupati yang memiliki komitmen luar biasa kepada kemajuan pembangunan Jembrana, terbukti dengan selalu menyempatkan hadir dalam 2 kali kegiatan pembekalan Bintek, hari ini Para Prebekel dan minggu sebelumnya  ketua ketua  BPD.

Pembangunan berkelanjutan adalah upaya untuk memperbaiki mutu kehidupan dan tidak merusak/melampaui ekosistem, sangat menghargai lingkungan yang berdasar kearifan lokal, yaitu Tri Hita Karana. Ini harus direncanakan dan disinkronkan dengan kebijakan di atasnya (mulai dari desa, kecamatan, dan kabupaten).

Di sini persepsi harus disamakan terkait pembangunan berkelanjutan mulai dari perencanaan sampai pembangunanya dan juga jangka waktunya apakah jangka pendek, menegah, dan berkelanjutan. Sehingga pembangunan terarah, pemanfaatan keunggulan lokal, dan merata untuk semua desa, ungkap rektor UNR yang juga ternyata teman lama Bupati Jembrana.

Sementara Bupati Jembrana, I Nengah Tamba dalam sambutannya menyampaikan bahwa seluruh perencanaan kerja sudah menjadi perda daerah beserta  anggarannya. Sehingga perencanaan itu tinggal dieksekusi masing masing OPD agar berjalan.

Namun kondisi itu tidak membuat  Bupati diam, malah terus bekerja untuk mecari terobosan dan bantuan ke pusat. Sehingga ditahun 2022 menurutnya akan banyak terealisasi. Di pengambengan ada pembangunan sektor perikanan dan sirkuit all in one, Jembrana akan dibangun sentra tenun dengan biaya 16 M, di penyaringan ada pabrik linting rokok.

“Astungkara  akan menyerap tenaga 5000 orang, groundbreaking tol, destinasi wisata besar di Pekutatan, dan rencana pembangunan lainnya yang akan menjadikan Jembrana emas di tahun 2026. Ini yang harus disambut dan disesuaikan untuk masing-masing Desa. Harus persiapkan termasuk SDMnya,”  ungkap Bupati Tamba.

Bupati juga mengajak para Prebekel untuk peka terhadap masyarakatnya, jangan sampai ada gejolak yang akhirnya masuk  melemahkan Jembrana . “Saat ini kita sedang  membangun menuju Tahun keemasan 2026. Kalaupun ada permasalahan yang tidak dapat diselesaikan untuk dapat berkoordinasi dengan Kecamatan dan Kabupaten,” pungkasnya.