Bocah Pengangkut Tanah Dapat Bantuan Gubernur

  27 Juni 2016 TOKOH Bangli

Baliberkarya/Ist

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Bangli. Pemberitaan  di media tentang Ni Nengah Mulyaningsih (12)  bocah miskin asal  Desa Abuan, Kintamani, Bangli, direspon cepat Gubernur Bali Made Mangku Pastika yang mengirim tim Humas Pemprov sebagai kunjungan awal ke rumahnya pada Senin (27/6/2016). 
 
Mulyaning yang kini hidup tanpa belaian kasih kedua orang tuanya karena sang ibu menikah lagi pasca sang ayah meninggal, berusaha tegar menghadapi kerasnya kehidupan bersama kedua adiknya yakni I Komang Dika Putra (10) dan Ni Ketut Suniati (4). Beruntung, Mulyaningsih dan adik-adiknya masih memiliki kakek bernama I Wayan Ranggia (80) dan neneknya bernama Ni Wayan Singin (75) meski telah lanjut usia. Fisiknya yang sudah renta, hanya bisa mengandalkan diri dari menjual anyaman keranjang dan itu sudah tidak maksimal lagi dikerjakan.
 
Untuk menyambung hidup, Mulyaningsih bekerja sebagai buruh angkut tanah. Dan dari pekerjaannya tersebut, dia berusahan keras untuk terus bisa menyekolahkan adik-adiknya. Rasa jengah terhadap kondisi yang dideritanya, dia bertekad untuk bisa terus melanjutkan sekolah kedua adiknya dengan cara mengambil pekerjaan apa saja yang bisa dia lakukan asalkan menghasilka uang.
 
Perbekel Abuan, I Nyoman Sucitra yang turut mendampingi kunjungan mengakui keberadaan warganya tersebut yang cukup memprihatinkan. Diceritakan Sucitra, beberapa hari yang lalu dirinya beserta perwakilan dari Disosnakertrans Kabupaten Bangli sempat mengajak Mulyaningsih dan kedua adiknya untuk mendapatkan pendidikan di Yayasan Gurukula, Bangli namun ditolak oleh Mulyaningsih karena harus memikirkan sang adik jika bersekolah disana.
 
 “Kakaknya (Mulyaningsih-red) menolak dengan alasan dia tidak bisa memantau adiknya jika disana, padahal kedua adiknya mau. Saya berharap tim utusan Gubernur Bali yang datang meninjau dapat mencarikan solusi terbaik dari masalah ini. Saya juga berharap, rumah satu-satunya yang ditempati Mulyaningsih bersama kedua adik, kakek serta neneknya bisa segera mendapatkan bantuan renovasi,” ujarnya.
 
Tim pada kesempatan itu menyalurkan bantuan sementara berupa uang tunai, agar lebih bermanfaat bagi keberlangsungan hidup Mulyaningsih bersama kedua adiknya serta kakek dan neneknya. Untuk selanjutnya, tim akan melakukan koordinasi dengan instansi terkait. Gerakan responsif Pemprov Bali ini juga diharapkan dapat meningkatkan kepedulian masyarakat mampu terhadap sesama yang membutuhkan. (BB).