Bersama Fraksi PDIP, Kembang Hartawan Cek Lokasi Bencana Alam di Dua Desa

  13 Desember 2020 PERISTIWA Jembrana

Ket poto : Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Wartawan mengecek jalan putus di Desa Yehembang Kauh, Mendoyo

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Jembrana. Kalah bertarung dalam Pilkada Jembrana 9 Desember lalu, ternyata tidak menyurutkan semangat Made Kembang Hartawan berbuat untuk masyarakat Jembrana.

Terbukti, begitu mengetahui terjadi bencana alam di wilayah Jembrana, Kembang Hartawan yang saat ini masih menjabat sebagai Wakil Bupati Jembrana, langsung turun ke lokasi bencana melakukan pengecakan ditemani anggota DPRD Jembrana dari Fraksi PDI Perjuangan, Minggu (13/12) pagi.

Kembang Hartawan ditemani anggota DPRD Jembrana dari Fraksi PDI Perjuangan dan sejumlah warga pertama kali langsung mengecek bencana dasar pondasi wantilan Pura Puseh, Desa Yehembang Kangin, Mendoyo yang tergerus banjir.

Wantilan yang dibagun sekitar dua tahun lalu tersebut terancam ambruk karena tanah dibawahnya tergerus banjir akibat hujan deras yang mengguyur Jembrana, Jumat (11/12) sore hingga malam hari. Bangunan wanitilan tersebut digunakan warga sekitar untuk kegiatan keagamaan.

Setelah mengecek kondisi bencana di Desa Yehembang Kangin, Kembang Hartawan dan anggota Fraksi PDI Perjuangan langsung mengecek bencana jalan putus di Banjar Sekarkejula Kelod, Desa Yehembang Kauh, Mendoyo.

"Tadi pagi saya bersama anggota Fraksi PDIP mengecek bencana alam di dua lokasi, yakni di Yehembang Kangin dan di Yehembang Kauh. Saya sudah kordinasi dengan provinsi agar ini segera mendapat penanganan," terang Kembang Hartawan, Minggu (13/12/2020).

Lanjut Kembang Hartawan, pada tanggal 3 Desember 2020 lalu, Pemkab Jembrana memproleh bantuan 1 unit excavator PC 200 dari Direktur Sanitasi Kementerian PUPR RI. Alat barat tersebut menurutnya sementara difungsikan untuk mengatasi bencana di Desa Yehembang Kauh, sehingga warga tidak lagi terisolir.

"Hadiah excavator tersebut sebenarnya buat TPS3R Kelurahan Dauhwaru, Jembrana. Tapi karena ada bencana jalan putus alat berat itu bisa dipungsikan untuk perbaikan jalan. Sehingga warga tidak terisolir lagi," tutup Kembang Hartawan.(BB)