Berhasil Gerakkan Ekonomi Kerakyatan, Gus Adhi Dorong Warga Ciptakan Pakan Mandiri dalam Budidaya Lele Sistem Bioflok

  30 Desember 2021 EKONOMI Badung

Foto: Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali AA Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) ikut panen perdana lele sistem bioflok di Kelompok Mina Amerta, Banjar Muding Desa Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Jumat (30/12/2021).

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung.Wakil rakyat dengan spirit perjuangan “Amanah, Merakyat, Peduli” (AMP) dan “Kita Tidak Sedarah Tapi Kita Searah” Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Amatra) yang akrab disapa Gus Adhi lewat program-program pro rakyatnya terus berupaya menggerakkan perekonomian rakyat.

Anggota Fraksi Golkar DPR RI Dapil Bali ini selama ini tak henti-hentinya membantu masyarakat khususnya dibidang pertanian, peternakan, dan perikanan. Bahkan hingga kini terus berjuang membawa harapan untuk masyarakat Bali agar bangkit dan berusaha memanfaatkan peluang sekecil apapun agar bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19.

Hebatnya, Gus Adhi berhasil menggerakkan ekonomi kerakyatan lewat bantuan budidaya lele sistem bioflok yang telah digulirkan dan dijalankan di berbagai daerah di Bali. Salah satunya seperti terlihat dalam keberhasilan panen perdana budidaya lele sistem bioflok dari Kelompok Mina Amerta, Banjar Muding, Desa Kerobokan Kaja, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung.

Gus Adhi yang sebelumnya bertugas di Komisi IV DPR RI membidangi pertanian, kelautan, kehutanan dan lingkungan hidup dan kini menjabat Anggota Komisi II DPR RI ini bahkan turun langsung ikut meninjau dan melakukan panen perdana di kelompok ini pada Kamis (30/12/2021) bersama Ketua Kelompok Mina Amerta I Putu Lanang Perbawa dan anggota dimana program ini merupakan hasil perjuangan Gus Adhi membawa program pemerintah pusat ke Bali khsususnya dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI dengan nilai bantuan total sebesar Rp 200 juta.

Gus Adhi yang dikenal sebagai tokoh yang sangat peduli dengan komitmen Seken-seken (bener-bener), Saja-saja (sunguh-sungguh), Beneh-beneh (serius) dalam membantu masyarakat sebelum menjadi Anggota DPR RI merupakan pembudidaya lele ini tidak segan-segan ikut turun ke kolam bioflok untuk panen lele.

Baginya lele juga punya nilai historis tersendiri sebab dirinya terpilih sebagai Anggota DPR RI Dapil Bali dari Partai Golkar untuk pertama kalinya pada Pileg 2014 lalu karenanya dirinya gencar juga mendampingi dan memberdayakan warga Bali untuk beternak lele.

????Anggota DPR RI dua periode ini pun mengaku gembira dengan hasil panen perdana budidaya lele sistem bioflok dari Kelompok Mina Amerta yang mampu panen hingga mencapai 1.200 kg setelah tiga bulan budidaya dengan harga jual Rp 17 ribu per kg sehingga mampu menghasilkan sekitar Rp 20 juta. Ia pun bangga kelompok ini mampu melakukan budidaya lele sistem bioflok dan memanfaatkan dengan baik bantuan yang telah diberikan.

“Dari bibit yang ditebar 3 bulan lalu sekarang mampu dipanen sebanyak 65 persen karena ada sisa kematian akibat penyakit aeromonas dan ini yang perlu penanganan. Namun dari hasil panen, dibandingkan dengan pengeluaran pakan dan biaya operasional, Kelompok Mina Amerta sudah relatif mampu menggerakkan perekonomian di sini,” kata Gus Adhi yang dikenal sebagai politisi senior Partai Golkar ini.

Anggota Komisi II DPR RI ini optimis pada panen-panen berikutnya dengan adanya bibit unggul serta teknik budidaya yang tepat maka Kelompok Mina Amerta bisa meningkatkan hasil panennya guna mendongkrak kesejahteraan anggotanya.

“Mudah-mudahan juga penanggulangan penyakit dan kendala lainnya bisa kita wujudkan,” kata Gus Adhi dengan spirit dan motivasi “Maju Terus Pantang Mundur” ini.

Gus Adhi yang juga Ketua Harian Depinas SOKSI dan Ketua Depidar SOKSI Bali ini lantas mengimbau anggota kelompok agar mampu menciptakan pakan mandiri dalam budidaya lele sistem bioflok. Sebab pakan mandiri akan mampu menekan biaya operasional dan mengurangi ketergantungan peternak lele terhadap pakan dari luar sehingga bisa meningkatkan untung atau profit.

“Mudah-mudahan ekonomi tergerak dari budidaya lele ini,” asal Jero Kawan Kerobokan Badung ini.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Kelompok Mina Amerta I Putu Lanang Perbawa mengucapkan terima kasih atas bantuan program budidaya lele sistem bioflok yang diberikan Gus Adhi.

“Anggota kelompok kami sekarang makin semangat budidaya lele sistem bioflok karena sudah ada bukti nyata ini mampu menggerakkan perekonomian di sini. Kami sangat bersyukur bantuan ini turun karena sangat membantu perekonomian masyarakat anggota kelompok yang notabene dulunya pelaku pariwisata,” ungkap Lanang Perbawa.

Menurutnya, Kelompok Mina Amerta mampu panen hingga mencapai 1.200 kg setelah tiga bulan budidaya dengan harga jual Rp 17 ribu per kg sehingga mampu menghasilkan sekitar Rp 20 juta dengan biaya pakan dan operasional di kisaran Rp 8 juta sehingga ada keuntungan mencapai Rp 12 juta dalam sekali siklus budidaya.

“Kami akan kembangkan lagi dan menambah kapasitas kolam,” tutur Lanang Perbawa.

Namun diakui memang masih ada tantangan dalam budidaya lele sistem bioflok ini seperti adanya serangan penyakit aeromonas pada lele yang menyebabkan kematian lele sampai 30 persen.

“Tentu itu akan kami carikan solusi dan kami berharap terus ada pendampingan,” harap Lanang Perbawa mengakhiri.(BB).