Pemusnahan BB Ilegal Bea Cukai Denpasar

Barang Ilegal dari Tiongkok 'Serbu' Bali, Negara Rugi Rp1,3 miliar

  19 Maret 2019 PERISTIWA Denpasar

Baliberkarya

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. 1460 MMEA (Minuman mengandung etil alkohol), 877.893 barang Rokok, 1733 botol vape, 288 batang cerutu, 1170 gram tembakau iris, 314 mainan, 6 handphone, 525 buah aksesoris dan pakaian, dan 283 produk makanan senilai Rp1,3 miliar lebih dimusnahkan Bea Cukai Denpasar, Selasa (19/3).
 
Kepala Seksi PKC 5 (Kepabeanan dan Cukai) Denpasar, Puspita Indah Buana menjelaskan, barang-barang yang dimusnahkan merupakan hasil penegahan Bea Cukai Denpasar selama tahun 2018.
 
Ket foto : Kepala Seksi PKC 5 (Kepabeanan dan Cukai) Denpasar, Puspita Indah Buana
 
Barang yang bisa dibakar secara simbolis dimusnahkan di depan kantor dengan cara dibakar. Sementara sisanya dibuang ke TPA Suwung, katanya.
 
"Barang yang dimusnahkan itu semua itu melanggar dari ketentuan larangan dan pembatasan (lartas). Ada sepatu tadi yang dibakar mainan, jam tangan itu masuk dalam ketentuan larangan dan pembatasan,. Total kerugian negara Rp1,3 miliar," ungkapnya usai pemusnahanan di Kantor KPPBC tipe Madya Pabean A Denpasar, Selasa (19/3).
 
 
 
Menurutnya khusus barang impor seperti mainan, aksesoris handphone, sepatu, dan yang lainnya kebanyakan para pengimpor dari Bali mendatangkannya dari Negara China (kini disebut Tiongkok). Khusus para pengimportir Bali, menurutnya jika ingin memasukan barang dari luar negeri harus membayar ketentuan yang telah ditetapkan Bea dan Cukai.
 
"Kebanyakan mereka (pengimpor) tidak memenuhi larangan dan pembatasan itu tadi. Kebanyakan barang impor ini dari negara China," ungkapnya seraya menambahkan untuk para pelakunya tetap dikenakan hukum pidana.
 
Bahkan yang terbaru, katanya untuk barang seperti Vape kini dikenakan cukai.
 
 
 
"Jadi vape sekarang vape tidak bebas lagi harus kena cukai jadi untuk yang ilegal kita tekan, kita lakukan operasi pasar terus," ungkapnya.
 
Barang-barang yang dimusnahkan berasal dari seluruh kabupaten yang ada di Bali. 
 
"Kebanyakan barang ini kita dapat dari giat operasi pasar tempat penjualan eceran (TPE)," pungkasnya.(BB)