Bali Fashion Trend 2018

'Bali Fashion Trend' Angkat Keunggulan Kearifan Lokal 'Makin Mendunia'

  16 Mei 2017 HIBURAN Badung

Baliberkarya.com

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Bali Fashion Trend (BTF)-Spring Summer 2018 akan kembali digelar untuk yang ketiga kalinya. Bali Fashion Trend ini digelar untuk semua pelaku industri mode di Tanah Air.
 
Ajang bergengsi yang berlangsung mulai Jumat 19 Mei hingga Minggu 21 Mei 2017 mendatang akan menampilkan sekitar 800 karya rancangan dari 40 perancang dan didukung oleh 100 model dari Bali, Surabaya dan Jakarta. 
 
Ketua IFC (Indonesian Fashion Chamber) Ali Karisma dalam acara jumpa pers di TS Suites, Seminyak menyatakan hasil karya cipta fashion di Bali tak kalah dengan daerah lain atau negara luar. 
 
 
 
"Cuma apa yang dihasilkan tersebut masih kurang dalam hal promosi dan belum diberdayakan secara makimal. Ini yang ke depan perlu mendapatkan perhatian," ucap Ali kepada awak media Baliberkarya.com.
 
Event BTF ini para peserta akan membahas dan mempresentasikan karya-karya mereka. Bahkan, akan terdapat toko atau butik yang sangat eksklusif dimana nantinya setiap orang yang datang bisa mendapatkan apa yang mereka inginkan. 
 
"Tahun ini respon peserta cukup banyak dan banyak pula kalangan pengusaha muda yang berpartisipasi. BFT 2018 ini merupakan yang ketiga namun pertama dengan bendera IFC," ungkap Ali.
 
 
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Panitia BFT 2018, Dwi Iskandar menyatakan perhalatan BTF kali ini terdapat 40 perancang dari seluruh Indonesia yang ikut dan menghadirkan 800 rancangannya. Dwi menerangkan trend saat ini menurutnya masih yang cerah dan "colourful", namun diakuinya masing-masing punya keunggulan tersendiri. 
 
"Peserta terbanyak dari Bali, Padang, Medan, Surabaya dan Jogja. Kita harus bisa angkat potensi sendiri. Dan kalau ingin beda maka harus cari keunggulan sendiri. Karena itu kita harus bisa angkat kearifan lokal dan tunjukkan keunggulan kita," terangnya.
 
Sementara untuk busana acuannya, lanjut Dwi, masih yang diutamakan kenyamanan, lebih longgar, warnanya lebih berani dan cerah. Bali sendiri memiliki potensi besar seperti tenun, songket yang harus diangkat dan diolah. 
 
 
"Bali jauh lebih punya potensi dibandingkan daerah lain. Jadi bisa angkat Bali selain wisata juga fashionnya," harapnya.
 
BFT 2018 sendiri mengangkat tema besar adalah Spring/Summer 2018 yang ingin membawa nuansa internasional tanpa harus melupakan budaya dan kekayaan lokal kita. Menurut Dwi, hasil karya dan produk lokal tidak kalah dengan brand-brand dan perancang Iuar negeri.
 
 
"Kita memilki kekuatan tersendiri yang bisa kita olah untuk bisa bersaing dengan mereka. Kita angkat tekstil lokal seperti tenun, batik dan songket menjadi karya-karya modern yang bisa mendunia," urai Dwi. 
 
Tak kalah menariknya, dalam BFT kali ini, TS Suites tidak hanya berperan sebagai partner untuk penyelenggaraan "Fashion Show" hebatnya juga memberikan fasilitas bagi perancang lokal untuk memasarkan langsung karya-karyanya dengan dibukanya Tstore.(BB).