Bali Dipilih Team Siberkreasi, Yosi Mokalu: Masyarakat Bali Perlu Diberikan Kelengkapan

  12 Juni 2021 OPINI Badung

Foto: Ketua Siberkreasi Yosi Mokalu.

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Ketua Siberkreasi Yosi Mokalu mengatakan Bali salah satu kota yang dipilih team Siberkreasi, pertimbangangannya buuanyak. Menururnya, masyarakat Bali perlu diberikan kelengkapan secara digital dalam beberapa pilar literasi digital yakni digital skill, digital culture ethics, dan digital safety.

"Kita maju bukan literasi dasar lagi, tapi literasi yang advance. Jadi ada public speaking, UMKM, podcast, dan film. Jadi fokus ke konten untuk memacu kreativitas dan daya saing. Bali juga strategis sehingga akan berdampak ke Indonesia. Sebenarnya Jawa yang paling terliterasi. Tapi kita harus fokus juga ke daerah-daerah lain selain Jawa," kata Yosi disela acara Siberkreasi Local Fair 2021 yang digelar selama dua hari mulai Jumat-Sabtu (11-12 Juni 2021) di Anvaya Resort Kuta, Badung, Bali.

Menurut Yosi, Siberkreasi ini visinya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa di era digital. Kedepan ia berharap akan semakin banyak masyarakat yang cerdas dan bijak dalam memanfaatkan teknologi digital termasuk internet dan sosmed.

Yosi tak menampik jika kejahatan digital tiap hari terjadi, namun orang semakin canggih menipu, menggiring opini, terutama disinformasi yang disengaja diharapkan jangan dibiarkan. Sekarang hampir semua kegiatan migrasi ke digital.

Yosi berharap dengan penguasaan digital yang advance mendorong pariwisata pasti bisa dilakukan. Ia pun mengingatkan bahwa pandemi bisa saja menghambat beberapa kegiatan, tapi kita harus optimis. Nanti ketika pandemi berakhir, percepatan bisa didukung secara digital melalui promosi dan networking. 

"Yang memperkenalkan Bali kan juga sosial media. Jadi ketika ini berakhir, semua sudah siap untuk pulih lebih cepat dengan kemampuan digital,” tegasnya.

Seperti diberitakan Baliberkarya.com sebelumnya, Siberkreasi Local Fair 2021 yang digelar Kominfo dan GNLD Siberkreasi yang digelar di Anvaya Resort Kuta merupakan kegiatan seminar dan pertunjukan secara hybrid dengan menghadirkan lebih dari 20 narasumber lokal dan nasional. Sementara peserta onsite dibatasi hanya 50 dengan target peserta online selama dua hari mencapai hingga 50 ribu peserta.

Para pembicara yang hadir di antaranya Nadia Mulia, Yosi Mokalu, Jessica Iskandar, Marcella Zalianti, Young on Top, Paberik Soeara Rakjat. Kegiatan selama dua hari ini dibuka dengan Kelas Makin Cakap Digital yang terdiri dari Kelas Podcast, Kelas Public Speaking, Kelas Pembuatan Film, dan Kelas Digital Marketing untuk UMKM. 

Pada hari kedua, Sabtu, 12 Juni 2021 dilanjutkan dengan Virtual Talks yang membahas 4 pilar Literasi Digital, yaitu Digital Skills, Digital Ethics, Digital Culture, dan Digital Safety. Selain kelas dan virtual talkshow, acara ini akan diselingi juga dengan berbagai hiburan seperti stand up comedy dan music performance dengan mendatangkan artis atau band lokal.

Kegiatan ini memiliki tujuan di antaranya berbagi pengetahuan dan pengalaman kepada para digital millenial untuk memiliki kemampuan menciptakan konten positif yang berkualitas di Indonesia; berbagi pengetahuan mengenai kecakapan digital agar dapat memilih dan memilah konten informasi yang diterima, menumbuhkan minat, para millennial untuk berdaya saing di media sosial mengajarkan untuk bijak dan cerdas dalam menggunakan social media di era digital. 

"Juga pemanfaatannya dalam berbagai bidang seperti bisnis, pola asuh, dan kreasi konten mengajak para millenial untuk tetap produktif dari rumah di masa pandemi COVID-19,” ujar Rizki Ameliah, Kordinator Literasi Digital Kominfo.

Kegiatan SLF ini merupakan bagian dari program untuk mendukung percepatan transformasi digital nasional sesuai yang disampaikan oleh Bapak Presiden Jokowi pada 20 Mei 2021 lalu, dalam kegiatan peluncuran Program Literasi Digital Nasional : Indonesia Makin Cakap Digital.

Upaya mendorong percepatan transformasi digital nasional diantaranya dilakukan melalui dua pendekatan yaitu pemerataan infrastruktur telekomunikasi hingga ke seluruh pelosok Nusantara agar konektivitas dapat menjangkau seluruh masyarakat tanpa terkecuali sehingga masyarakat di seluruh pelosok nusantara dapat mengakses media sosial, e-commerce, maupun siaran televisi digital.

"Setelah infrastruktur maka dibutuhkan pengembangan sumber daya manusia (SDM)/talenta digital yang dilakukan melalui pendekatan yang komprehensif guna mencakup tiga tingkat kecakapan, baik level dasar, menengah, maupun lanjutan," pungkas Rizki Ameliah.(BB).