Atasi Banyaknya Asap Dupa, LPPM dan FT Unud Kaji Sirkulasi Udara Pura Goa Giri Putri

  18 November 2022 SOSIAL & BUDAYA Klungkung

Tim peneliti dari Pusat Penelitian Teknologi dan Material LPPM Universitas Udayana yang didukung sepenuhnya oleh Fakultas Teknik Universitas Udayana melaksanakan kajian teknis sirkulasi udara di Pura Goa Giri Putri.

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Nusa Penida. Tim peneliti dari Pusat Penelitian Teknologi dan Material LPPM Universitas Udayana yang didukung sepenuhnya oleh Fakultas Teknik Universitas Udayana melaksanakan kajian teknis sirkulasi udara di Pura Goa Giri Putri pada 18 dan 19 Nopember 2022 di Desa Adat Karangsari Desa Suana Nusa Penida, Klungkung.

Kegiatan ini dibuka oleh Bendesa Adat Desa Karangsari dan Ketua Puslit Teknologi dan Material-LPPM Universitas Udayana. Kegiatan dihadiri parajuru Desa Adat Karangasari beserta Pemangku Pura Goa Giri Putri.

Tujuan dari kajian yang dilakukan adalah menemukan solusi dan penyelesaian terkait sirkulasi udara di dalam Pura Goa Giri Putri yang effektif, effisien dan tidak merusak tatanan Goa, serta tidak menggangu kenyaman dan kekyusukan para pemedek.

Pura Goa Giri Putri merupakan pura kahyangan jagat yang sangat unik, karena bertempat di dalam goa pada ketinggian bukit di Desa Adat Karangsari Desa Suana Kecamatan Nusa Penida. Pura Goa Giri Putri menjadi tempat pemujaan bagi umat Hindu khususnya,  pemedek yang hadir cukup banyak terlebih pada hari suci Tilem dan Purnama serta saat Odalan di Pura Tersebut.

Pemedek tidak saja berasal dari masyarakat di sekitar Nusa Penida, tapi juga dari luar pulau Nusa Penida. Disamping itu, Pura Goa Giri banyak dikunjungi para touris yang berwisata ke Nusa Penida, jadi selain sebagai tempat suci, juga menjadi salah satu ikon parawisata Nusa Penida khusunya dan Bali umumnya.

Dalam perjalannya Goa Giri Puri sebagai tempat pemujaan, dimana keberadaannya yang di dalam gua, dan ketika pemedek tangkil untuk sembahyang, penggunaan dupa yang mengeluarkan asap tidak dapat dihindarkan, bahkan jumlahnya sangat banyak. Misalnya hadir di dalam pura sebanyak 500 orang dan setiap pemedek menyalakan dupa 3 batang maka jumlah dupa yang terbakar sebanyak 1500 batang.

Dari contoh tersebut sudah dipastikan asap dupa yang dihasilkan cukup banyak dan bahkan menutup seluruh ruang dari Gua Giri Putri. Disamping itu kelembaban udara di dalam Goa Giri Putri menjadi sangat tinggi dan membahayakan bagi pemedek maupun bagi para pemangku. Selain itu juga akan tersebar zat-zat yang mungkin berbahaya yang dihasilkan oleh asap dupa.

Permasalahan inilah menjadi menarik untuk dikaji oleh para pakar dari Fakultas Teknik yang tergabung dalam Pusat Penelitian Teknologi dan material LPPM Universitas Udayana yang didukung sepenuhnya oleh Fakultas Teknik, Universitas Udayana. Kegiatan yang dilakukan berupa pengukuran di dalam goa meliputi kelembaban udara, jarak pintu masuk ke pintu keluar, serta pengukuran volume gua meliputi pengukuran lebar dan tinggi untuk beberapa sudut pengukuran.(BB). 

Sumber: https://www.unud.ac.id/in/berita-fakultas2200-LPPM-Universitas-Udayana-dan-Fakultas-Teknik-Universitas-Udayana-Melaksanakan-Kajian-Teknis-Sirkulasi-Udara-Pura-Goa-Giri-Putri-Di-Desa-Adat-Karangsari-Desa-Suana-Nusa-Penida.html