Arah kade! Bantuan Belum Cair, Korban Rumah Roboh di Tegalasih Masih Tinggal di Tenda

  11 Oktober 2022 PERISTIWA Jembrana

Ket poto: Warga tegalaih masih tinggal di tenda bantuan Dinas Dosial Kabupaten jembrana

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Sudah 1 bulan sejak kejadian rumah roboh akibat hujan lebat, warga Banjar Tegalasih Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana bernama I Komang Arta 67 tahun sampai saat ini belum bisa membangun lantaran korban masih menunggu bantuan dari provinsi maupun daerah, akibatnya hingga kini korban masih bertahan di tenda pengungsian bantuan dari Tagana Dinas Sosial Kabupaten Jembrana.

Menurut Kelian Banjar Tegalasih I Komang Suriawan mengatakan, sebelumnya sudah banyak pejabat daerah aupun pihak kepolisian juga  sudah datang menjenguk korban dan diputuskan korban akan mendapatkan bantuan bedah rumah yang akan diajukan ke Dinas PU jembrana melalui desa. “Menurut dinas kemarin, korban tidak tercatat keluarga miskin sehingga korban tidak mendapatkan bantuan bedah rumah,” ujarnya. Selasa (11/10/2022).

Menurutnya, korban hanya mempunya kartu KKS (Kartu Keluarga Sejahtra) akan tetapi kartu merah di kabupaten korban tidak punya, dinas meminta hanya kartu merah untuk bisa mendapatkan bantuan. Korban kesehariannya hanya bekerja serabutan. Saya berharap pemerintah bisa segera memberikan bantuan dikarenakan sampai saat ini korban masih tinggal di tenda dan belum bisa membangun rumahnya,” jelasnya. Saat dikonfirmasi awak media,

Sementara Perebekel Batuagung I Nyomang Sudarma mengatakan, pihaknya sudah berusaha mengajukan proposal bantuan ke daerah dan juga ke provinsi akan tetapi sampai saaat ini belum mendapat tanggapan. “Proposal sudah masuk ke daerah dan provinsi hanya tinggal kita menunggu saja. saya berharap pihak pemerintah daerah maupun provinsi memberikan solusi agar secepatnya warga kami mendapat bantuan,” terangnya.

Saat dikonfirmasi awak media, Kalaksa BPBD Kabupaten Jembrana I Putu Agus Artana Putra mengatakan, setelah kemarin status korban di cek oleh Dinas PU ternyata, korban tidak terdaftar sebagai keluarga miskin agar mendapatkan bedah rumah. “kami sudah usulkan ke Provinsi Bali juga agar cepat mendapatkan bantuan sehingga korban bisa membangun rumahnya. Mudah-mudahan cepat terealisasi. Bantuan yang lain yang kami ajukan sudah cair duluan seperti kebakaran di LC yang berbentuk uang,” ucapnya.

Agus juga menjelaskan, terkait besarnya stimulan yang akan didapatkan dari bantuan provinsi itu tergantung hasil pengecekan kerugian yang dialami oleh korban. “Nanti yang mengecek total kerugian itu dari provinsi, keputusannya juga dari saya kita hanya mendampingi saja,” pungkasnya. (BB)