Apresiasi Klaster Pertanian Binaan BI, Rai Wirajaya Dorong Inovasi Teknologi Digital 4.0 Pertanian 

  14 Juni 2020 TOKOH Karangasem

Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW) tinjau klaster pertanian binaan Bank Indonesia KPw Bali

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Karangasem. Anggota Komisi XI DPR RI, I Gusti Agung Rai Wirajaya (ARW) menyatakan pasokan cabai yang berkurang bisa jadi pemicu inflasi daerah, untuk itu diperlukan langkah-langkah strategis dalam pengendalian inflasi yang dilakukan oleh pemerintah daerah melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) se-Bali yang diharapkan dapat mengendalikan harga-harga di tingkat pasar. 

"Fungsi Bank Indonesia (BI) bukan hanya menjaga stabilitas moneter tapi juga pengendalian inflasi daerah," ucap Rai Wirajaya usai menghadiri panen bersama Klaster Cabai Kelompok Tani Ternak (KTT) Merta Buana, Banjar Dinas Gunaksa, Desa Ababi, Kecamatan Abang, Kabupaten Karangasem yang merupakan binaan KPw BI Bali.

Rai Wirajaya yang juga bersama Rizki Ernadi Wimanda (Direktur KPw BI  Bali), I Gusti Ayu Mas Sumatri (Bupati Karangasem), Sapto Widyatmiko (Deputi Direktur KPw BI Bali), Leo Ediwijaya (Asisten Direktur KPw BI Bali), I Made Rai Subawa  (Manajer Unit FPPU KPw BI Bali) menegaskan sebagai respon terhadap resiko dan tantangan terhadap pengendalian inflasi Bali di 2020, pemerintah melalui TPID mesti terus melanjutkan upaya pengendalian harga, baik melalui forum koordinasi maupun melalui titik lanjut nyata bersama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di tingkat provinsi, kabupaten ataupun kota.

"Pasokan yang relatif kurang, baik karena hasil tanam atau distribusi yang kurang lancar serta fluktuasinya harga bisa berakibat inflasi daerah," tegas Anggota DPR RI Dapil Bali yang membidangi keuangan dan perbankan itu.

Dalam kesempatan ini, Rai Wirajaya berpesan kepada kelompok tani binaan Bank Indonesia untuk betul-betul memahami serta bertanggung jawab atas apa yang telah dilakukan BI Bali dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga cabai di masyarakat. 

"Kita sangat mengapresiasi langkah BI dalam pengendalian inflasi daerah selama ini melalui program strategis Bank Indonesia," ungkap politisi senior PDI Perjuangan ini.

Rai Wirajaya juga berpesan baik kepada petani ataupun Bank Indonesia untuk melaksanakan program secara berkelanjutan, bukan hanya memberikan bantuan lantas ditinggalkan begitu saja, namun perlu adanya pendampingan dari hulu hingga hilir. 

"Pendampingan itu perlu, baik  berupa bimbingan teknis ataupun bantuan lainnya agar petani bisa betul-betul merasakan hasilnya  jangan setengah-setengah," ungkapnya seraya mengingatkan petani juga harus bisa mempertanggungjawabkan apa yang telah digelontorkan Bank Indonesia. 

Kali ini, Rai Wirajaya yang menyaksikan hilirisasi petani cabai yang berhasil memproduksi cabai olahan dalam kemasan, mendorong hilirisasi produk pertanian melalui inovasi teknologi digital 4.0 pertanian ke seluruh klaster pertanian UMKM binaan BI Bali dengan mengkhususkan digitalisasi dalam produksi/budidaya serta pemasaran hasil produksi yang didukung oleh pemerintah dalam rangka mendukung perbaikan dan kemandirian produk nasional.  

"Semoga panen cabai kali ini akan terus mendorong semangat petani anggota KTT Merta Buana dan Kelompok Wanita Tani (KWT) Pala Werdi Lestari untuk terus meningkatkan produksi dan pemasaran, serta bisa menjadi petani mandiri," harap tokoh asal Peguyangan Denpasar tersebut.(BB).