Aplikasi Villanesia Produk Lokal Bali Diluncurkan Untuk Tingkatkan Bisnis Pariwisata Lewat Ekosistem Digital

  12 Desember 2023 PARIWISATA Badung

Aplikasi Villanesia secara resmi diluncurkan di Harris Hotel & Residences Sunset Road Bali, Jalan Pura Mertasari, Sunset Road Kuta, Badung, Selasa 12 Desember 2023.

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Badung. Aplikasi Villanesia secara resmi diluncurkan di Harris Hotel & Residences Sunset Road Bali, Jalan Pura Mertasari, Sunset Road Kuta, Badung, Selasa 12 Desember 2023. Villanesia merupakan website dan aplikasi karya asli penduduk lokal Bali untuk memesan villa dan properti wisata lainnya di Indonesia yang diluncurkan untuk menjadi satu ekosistem pariwisata digital yang berkesinambungan.

"Aplikasi Villanesia ini untuk membantu meningkatkan pariwisata Indonesia melalui pembentukan Ekosistem Digital," terang CEO Villanesia, Andreas Chandra.

Villanesia ini, lanjut Andreas Chandra bertujuan membantu tercapainya target wisatawan mancanegara sebesar 8,5 juta wisman dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta memberikan pengalaman yang memuaskan kepada wisatawan selama berlibur dan menyewa properti wisata di Indonesia.

"Villanesia ini dikelola oleh PT Jetwings Bali Tour & Travel, sebuah perusahaan lokal yang telah memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman dalam manajemen pariwisata, Villanesia memiliki tujuan untuk membantu pertumbuhan bisnis dari pemilik villa dan properti yang ada di 10 destinasi di kepulauan Indonesia," jelas Andreas Chandra.

Hadirnya aplikasi Villanesia sebagai jawaban dari keresahan para wisatawan maupun pemilik villa dan properti. Hal tersebut, lanjutnya dilatarbelakangi kembalinya industri pariwisata terlihat dengan meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara di tahun 2022 yang mencapai 5,47 juta wisman, naik 28% dibandingkan jumlah kunjungan wisman pada tahun 2021. 

Bali sebagai salah satu destinasi wisata favorit para wisman juga mencatat jumlah wisatawan mancanegara sebesar 331.912 wisman, yang menyumbang 50% pendapatan devisa negara Indonesia, sehingga kebangkitan pariwisata Bali akan memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kembalinya perekonomian Indonesia.

Tak hanya itu, meningkatnya jumlah wisatawan mancanegara ke Indonesia, tentu menggembirakan. Namun, menjamur pula insiden negatif, seperti penipuan sewa villa dari para oknum agen yang nakal, sehingga merugikan wisatawan maupun pembatalan secara sepihak dari calon wisatawan yang merugikan pemilik villa serta insiden negatif lainnya.

"Oleh kerena itu, hadirnya Villanesia untuk  membantu tercapainya target wisatawan mancanegara sebesar 8,5 juta wisman dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta memberikan pengalaman yang memuaskan kepada wisatawan selama berlibur dan menyewa berbagai properti wisata di Indonesia," ungkapnya.  

Website dan aplikasi Villanesia diinisiasi dan dikelola oleh PT Jetwings Bali Tour & Travel yang telah memiliki lebih dari 10 tahun pengalaman dalam manajemen pariwisata. "Villanesia memiliki tujuan untuk membantu pertumbuhan bisnis dari pemilik villa dan properti wisata di Indonesia, terutama di 10 destinasi di kepulauan Indonesia meliputi Bali, Lombok, Labuan Bajo, Bromo, Solo, Jakarta, Bandung, Batam Bintan, Danau Toba, Manado, dan berbagai kota lainnya," jelas Andreas Chandra selaku CEO dari PT Jetwings Bali Tour & Travel.

Hal ini sangat diapresiasi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Salahuddin Uno yang mengatakan pada pidato utama, bahwa selama dua tahun lebih pandemi Covid-19 telah menyebabkan perekonomian Indonesia khususnya Bali, menurun hingga 90 persen. 

"Sudah saatnya masyarakat Bali, khususnya yang bergerak di industri pariwisata, bangkit. Harapan saya semoga ke depannya aplikasi ini mampu memberikan informasi yang dapat dipercaya dan memudahkan para pengguna aplikasi ini, untuk melakukan perjalanan ke Indonesia. Sukses selalu untuk Villanesia, buah karya masyarakat Bali," katanya.

Hal senada juga disampaikan Eko Mardianto selaku Product Manager Villanesia mengatakan, aplikasi Villanesia yang sudah bisa diunduh melalui Google Playstore dan App Store, dengan menargetkan setidaknya 2.000 pengguna per tahun, yang menggunakan aplikasinya dan 800 pemilik villa dan properti wisata di Indonesia akan mengoptimalkan pemasaran mereka melalui aplikasi yang baru diluncurkan ini. 

Adapun jenis-jenis akomodasi yang terdapat di Villanesia, termasuk villa, cabin, campervan, kapal phinisi dan lain sebagainya. Bahkan, lanjutnya banyak kemudahan yang diberikan oleh aplikasi Villanesia baik bagi pemilik villa maupun wisatawan, antara lain kemudahan melakukan pemesanan, beragam metode pembayaran terpercaya dan dukungan penuh dari pihak manajemen yang sudah berpengalaman di industri pariwisata. 

"Kami optimis dapat membantu meningkatkan pertumbuhan industri pariwisata Indonesia melalui ekosistem digital yang kami buat," ucapnya.

Sementara, Ode Dede selaku Director of Sales dari Alex Villa Management yang mewakili para pemilik dan pengelola villa di Bali menerangkan hadirnya website dan aplikasi Villanesia membuktikan bahwa Bali tidak sekedar menjadi tempat berkumpulnya para digital nomad dunia, tetapi juga tempat titik awal para praktisi industri teknologi Indonesia memperkenalkan wajah pariwisata Indonesia secara nasional dan global, sekaligus menjawab ketidakpuasan yang terjadi, baik dari pemilik villa atau properti wisata maupun dari wisatawan yang akan melancong ke destinasi wisata.

"Sebagai pengelola villa yang sedang mencoba meraih momentum kembalinya industri pariwisata setelah pandemi Covid-19, kerap kami dibebani biaya-biaya pemasaran yang lumayan mencekik kami, dari aplikasi-aplikasi pemesanan akomodasi yang sudah ada. Kami merasa gembira dengan kehadiran Villanesia yang diharapkan mampu bersaing dengan aplikasi sejenis lainnya serta memberikan keuntungan yang lebih kompetitif bagi pemilik villa," ujarnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Gaby Annisa Angelistia selaku Travel Blogger pemilik akun Instagram @gabyangelistia, yang sangat mengapresiasi atas kehadiran Villanesia sebagai website dan aplikasi karya peduduk lokal Bali harus didukung oleh semua pihak pelaku industri pariwisata digital. 

"Sudah saatnya, kita menjadi tuan rumah di negeri sendiri dalam hal pengembangan teknologi pariwisata yang memiliki kearifan dan keunggulan kompetitif lokal, apalagi Bali menjadi salah satu pintu Indonesia menjangkau wisatawan mancanegara," pungkasnya.(BB).