Atap Sekolah SDN 4 Melaya Jebol, Susrama Tegaskan Baja Ringan Harus Sesuai Kualitas

  10 Agustus 2022 PERISTIWA Jembrana

Ket Poto: Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Jembrana IB Susrama

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Terkait kerusakan yang dialami SDN 4 Melaya selama bertahun-tahun, dimana kelihatan kerusakan didominasi dibagian atap memakai baja ringan, sehingga anak-anak sekolah sampai belajar di parkiran mendapatkan tanggapan langsung Ketua Komisi I DPRD Kabupaten Jembrana IB Susrama.

Saat dikonfirmasi awak media setelah usai Rapat Paripurna XI Masa Persidangan III, ia mengatakan, kalau dari beberapa sekolah dasar di Kabupaten Jembrana dari hasil pendataan di tahun kemarin banyak yang rusak berat. Dari beberapa data yang ada memang yang mendominasi di Kecamatan Melaya dan Kecamatan Mendoyo.

“Dalam mengatasi sekolah yang rusak berat, kalau disisi penganggaran APBD Kabupaten Jembrana untuk memenuhi perbaikan-perbaikan itu memnag cukup berat, kalau dibebankan di Kabupaten Jembrana. Oleh sebab itu kami lebih banyak berkoordinasi dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, terutama pemerintah pusat,” terangnya. Rabu (10/8/2022).

Jadi dengan adanya sekolah yang rusak di SDN 4 Melaya, lanjut Susrama, segera untuk dilakukan perbaikan insfratruktur. Dikarenakan menyangkut kenyamanan dan keamanan siswa dalam belajar. “Kami berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Jembrana untuk dilakukan pembongkaran, sebelum dilakukan pembongkaran, karena asetnya sudah tercatat segera dilakukan permohonan pengahapusan. Ya dimohon antara pembongkaran dan penghapusan tidak mepet waktunya. Agar tidak membebani biaya pembongkaran, pembongkaran tersebut bisa dilelangkan,” ucapnya.

Dikarenakan sekolah tersebut rusak sudah lama di tahun 2018 menurutnya, hampir setiap tahun pihaknya mengusulkan. “Persoalannya anggaran yang turun itu memang sudah ditentukan sekolah-sekolah mana yang menjadi titik prioritas. Kembali lagi kepada sekolah-sekolah sebelum mengirim data ke pusat, dikarenakan sistem online menyampaikan informasi ke pusat paling tidak dikoordinasikan dulu ke Dinas Pendidikan Kabupaten. Ini kan menyangkut dengan masalah kinerja. Kami akan stracing dinas pendidikan dan sekolah sebelum menyampaikan data onlinenya ke pusat agar sudah ada sinkronisasi dengan data di kabupaten, data di kabupaten memang sudah cukup akurat mana yang ruak berat,” jelasnya.

Terkait dengan bahan atap baja ringan yang dipergunakan disekolah-sekolah selama ini memang cepat rusak, Susrama mengatakan, kalau dari sisi spesifikasi dirinya membandingan, antara bahan kayu dan baja ringan ini masih lebih baik dari kayu. “Cuman dari persoalan kita kayu ini memang dilindungi untuk penghijauan, jadi pemerintah membatasi penebangan kayu. Titik beratnya ketika menggunakan baja ringan harus spesifikasi sesuai kwalitasnya jangan sampai ada kecurangan dalam hal ini

Sementara Bupati Jembrana I Nengah Tamba mengatakan, Keberadaan kerusakan sekolah dasar tersebut ternyata sudah 4 tahun sebelumnya, justru ditahun 2023 sudah menganggarkan dan memperjuangkan ke pusat memakai DAK. “Untuk lebih jelasnya saya akan turun ke lapangan seberapa parah kerusakannya nanti baru bisa mengambil kesimpulan untuk tindakan darurat,” pungkasnya. (BB)