Konsumsi Hewan Berkaki Empat Hindari PMK, Ini Saran Kadis Kesehatan Jembrana

  04 Agustus 2022 KESEHATAN Jembrana

Ket poto : Dok. Humas Pemkab Jembrana

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com - Jembrana. Kasus penyakit kuku dan mulut (PMK) kian memprihatinkan bagi para peternak maupun pengusaha. Sampai saat ini sudah ada puluhan ekor sapi yang mati dan sudah di musnahkan dengan cara dipotong oleh petugas dengan peralatan pakian lengkap dirumah potong hewan (RPH).

Ada desas desus PMK bisa bermutasi ke penyakit manusia, akan tetapi infomasi tersebut langsung ditepis oleh Kadis Kesehatan Jembrana dr I Made Dwipayana, ia mengatakan, terkait mutasi PMK hingga sampai saat ini belum ada pengaruh terhadp kesehatan manusia itu menurut penelitian terkahir.

"Ini bukan penyakit sonosis. Bukan menyebar dari hewan ke manusua. Tapi dari hewan ke hewan. Jadi sampai saat ini tidak ada efek ke manusia. Sepanjang jika daging dimasak dengan matang tidak ada masalah. Kecuali jika daging mentah lain lagi," terangnya. Kamis (4/8/2022)

Menurutnya, bagian yang bisa dikonsumsi itu hanya daging saja, konsentrasi virus paling tinggi di pencernaan, mulut sampai usus, untuk jeroan dan otak tidak boleh dikonsumsi serta tulang dan kuku. Karena kuku dikawatirkan menyebar ke tulang dan otak

“Untuk Bali dan Nasional trus melakukan penelitian, dinas kesehatan juga dalam hal ini dilibatkan dalam tim satgas PMK. Dikarenakan virus ini bermutasi sehingga petugas menggunakan pelindung diri saat spraying, pemusnahan dan lainnya,” pungkasnya.