Poling KBS Tembus 600 Ribu Lebih Votes, Koster Belum Aman, 3 Tokoh Independen Banjir Dukungan

  27 Juli 2022 POLITIK Denpasar

IKUTI BALIBERKARYA.COM LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Baliberkarya.com-Denpasar. Tiga tokoh independen semakin berkibar dan mendapatkan tempat di hati masyarakat Bali yang diharapkan maju menjadi Bali Satu dalam Pilgub Bali 2024 menggantikan Gubernur Bali saat ini Wayan Koster. Terbukti tiga tokoh Bali dari kalangan independen (non partai politik) masih bertengger di lima besar dalam Poling Pilgub Bali 2024 yang dimuat oleh situs Kabar Bali Satu atau KBS (kabarbalisatu.com).

“Walau Pak Koster masih di atas angin saat ini tapi Pak Koster perlu berhati-hati, ada tiga nama tokoh independen yang bisa muncul menjadi calon kuat untuk Bali Satu. Mereka jangan dianggap remeh,” kata salah satu tokoh Bali yang juga petinggi partai di Bali menyikapi hasil Poling Pilgub Bali 2024 terkini yang dimuat oleh situs Kabar Bali Satu atau KBS (kabarbalisatu.com).

Tiga tokoh independen itu yakni Arya Wedakarna (AWK), Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra (Rai Mantra), Agung Manik Danendra (AMD). Tiga nama itu kini menjadi harapan masyarakat Bali dan dinilai layak menjadi Bali Satu di 2024.

Hal itu erbukti dengan banyaknya dukungan mengalir kepada tiga tokoh independen ini pada poling KBS yang ternyata disambut antusias masyarakat dan publik di Bali dengan mencatatkan total vote lebih dari 600 ribu votes yang berpartisipasi dalam poling KBS ini.

Situasi ini tentu sejalan dengan pandangan yang sempat disampaikan sejumlah pengamat politik Bali dimana tingginya vote poling untuk tokoh independent itu menjadi potret masyarakat Bali yang berharap ada tokoh independen berani tampil maju dalam Pilgub Bali 2024. Bahkan, keinginan sebagian besar masyarakat Bali sudah tidak bisa terbendung lagi.

Saat ini memang sinar terang dan kuatnya dukungan kepada tiga tokoh independen memang masih belum mampu menandingi dukungan kepada Gubernur Koster yang tentu berpeluang besar kembali diusung oleh PDI Perjuangan sebagai calon gubernur petahana di Pilgub Bali 2024.

Berdasarkan hasil poling terkini KBS pada Rabu malam (27/7/2022), Gubernur Koster (Koster Bali Satu/KBS) masih berada di atas angin memuncaki hasil poling dengan dukungan 18,05 persen suara (119.864 votes). Koster masih tetap ditempel ketat oleh Bupati Badung Nyoman Giri Prasta di urutan kedua poling dengan dukungan 14,42 persen (95.743 suara).

Dalam perkembangan poling KBS ini terlihat jelas dukungan publik untuk dua kader dari PDI Perjuangan sebagai partai penguasa di Bali ini bersaing ketat. Tentu baik pendukung Koster maupun Giri Prasta ingin jagoannya menjadi Bali Satu di 2024. Di posisi ketiga hingga kelima hasil poling KBS ini yang cukup menarik karena ada nama tiga tokoh indpenden yang terus membayang-bayangi dan mengancam posisi Koster di puncak poling.

AMD, tokoh milenial asal Puri Tegal Denpasar Pemecutan masih tetap berada di urutan ketiga poling dengan jumlah dukungan yang terus meroket mencapai 13,18 persen (87.533 votes). AMD sang Sultan Dermawan dikenal sebagai tokoh Bali yang berkiprah nasional dan dikenal sebagai pejuang Hindu Nusantara dengan banyak membantu pembangunan pura untuk umat di nusantara.

Pada posisi keempat masih ada nama AWK yang terus berupaya menempel ketat AMD dan tetap menjaga jarak dengan Rai Mantra di posisi kelima. AWK yang kini masih aktif sebagai Anggota DPD RI Perwakilan Bali ini menorehkan dukungan 11,31 persen (75.129). AWK meninggalkan Rai Mantra untuk merebut Bali Satu dimana Rai Mantra harus cukup puas berada di posisi kelima dengan dukungan 10,57 persen (70.198 suara).

Sebelumnya mantan Walikota Denpasar dan pernah tarung melawan Koster sebagai Calon Gubernur Bali pada Pilgub Bali 2018 itu lebih dijagokan dari AWK untuk menjadi Bali Satu. Namun kini berbalik, mesin dukungan untuk AWK yang lebih kencang bergerak.

Yang mengejutkan masih ada satu nama tokoh lagi yang menarik perhatian dalam poling KBS ini yakni Ketua Umum Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) Gede Pasek Suardika (GPS) yang juga mantan Anggota DPR RI dan mantan Anggota DPD RI. Beberapa minggu sebelumnya Pasek Suardika sempat menempati posisi juru kunci dalam poling KBS kemudian beberapa hari terakhir sempat naik ke posisi ke-10 dan kini terus merangsek naik hingga ke posisi 7 poling.

Hasil itu tentu menunjukkan mesin dukungan untuk GPS mulai panas dan terus bergerak. Kini GPS mendapatkan dukungan 8,68 persen (57.671 votes) namun masih tetap di bawah nama Walikota Denpasar IGN Jaya Negara di peringkat 6 dengan dukungan 8,82 persen (58.571).

Peringkat 8 poling ada nama Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Golkar Dapil Bali Anak Agung Bagus Adhi Mahendra Putra (Gus Adhi) dengan dukungan 4,38 persen (29.071 suara). Gus Adhi juga naik peringkat dari posisi sebelumnya di peringkat 9 dimana kini peringkat diisi oleh Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Dapil Bali 5 periode Made Urip dengan dukungan 3,82 persen (25.339 suara).

Pada peringkat 10 polling kembali ada nama kader PDI Perjuangan yang juga Bupati Gianyar I Made Agus Mahayastra dengan dukungan 3,5 persen (24.897 suara). Terakhir Anggota Komisi VI DPR RI Gde Sumarjaya Linggih (Demer) mendudukui posisi juru kunci dengan dukungan 3,02 persen (20.089 suara).

Polling dari Kabar Bali Satu ini masih terus berlangsung dan masyarakat Bali bisa memberikan pilihannya dengan mengklik nama tokoh calon gubernur jagoannya dan pilih vote pada link https://kabarbalisatu.com/polling/.

Sebelumnya pengamat politik yang juga mantan Ketua KPU (Komisi Pemilihan Umum) Provinsi Bali Wayan Jondra menilai okoh-tokoh independen yang beredar dalam poling yang ada memang berpeluang besar menjadi pilihan alternatif masyarakat Bali ketika memang mereka mendapatkan kesempatan diusung oleh partai politik pada Pilgub Bali 2024.

“Nama-nama itu sudah dimunculkan masyarakat, masyarakat sudah punya penilaian sendiri dan masyarakat sudah tidak  bisa dibendung menyampaikan pendapatnya dalam poling yang ada,” ucap Jondra.

Baginya, munculnya nama-nama tokoh independen itu bisa memberikan harapan baru baru masyarakat dan menunjukkan juga masyarakat sudah mulai cerdas melihat calon-calon pemimpinnya termasuk juga menjadi langkah maju dari pihak media atau yang membuat poling ini. Sejumlah tokoh Bali dan pengamat juga merasa bangga kalau ada tokoh-tokoh independen maju di Pilgub Bali 2024.

“Sudah maju dari dunia media untuk menjaring calon pemimpin untuk 2024 di Bali. Poling ini sebagai bentuk pendidikan politik ke masyarakat, artinya masyarakat Bali wajib peduli,” terang Jondra.

Jondra juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap poling-poling seperti Poling Pilgub Bali di KBS. “Entah siapa membuat poling itu masyarakat jangan cuek, jangan apatis. Isi saja poling itu sesuai hati nurani. Karena bagaimanapun juga poling-poling itu akan mempengaruhi image masyarakat terhadap calon tertentu. Kalau tokoh yang diidamkan mau memimpin Bali ini jangan apatis dengan poling-poling sepert ini,” harap Jondra mengakhiri.(BB).